Sumaterapost.co | Metro – “Jadi Aktivis itu tidak ada gaji”demikian kata Kak Seto ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) di hadapan para pengurus LPAI Kabupaten Kota se Propinsi Lampung, pada acara ramah tamah musyawarah LPAI Kabupaten Kota se Propinsi Lampung, di
Ball Room Hotel Grand Skuntum Kota Metro, Sabtu (31/8).
Pada acara ramah tamah yang dipandu oleh Andi Lian Ketua LPAI Propinsi Lampung, kak Seto lebih mendalam, mengatakan, selain tidak bergaji juga Keiklasan hati berbuat, dan bahkan rela mengorbankan waktu tenaga serta pikiran bahkan dana demi pendampingan permasalahan-permasalahan anak.
Di acara tamah tamah ini dikuti oleh pengurus LPAI se Propinsi Lampung, dikejutkan nyanyian Selamat Panjang Umur dan bahagia selalu untuk Kak Seto yang berulang tahun ke 73 Tahun.
Di kesempatan itu, Kak Seto menjelaskan, rahasia awet muda dengan kata Kunci GEMBIRA, singkatan dari Gerak, Emosi cerdas, Makan Minum teratur Bersyukur beribadah berdoa, Istirahat cukup, Anak penuhi hak anak, ungkapnya.
Diterangkan kak Seto terbentuknya LPAI 28 Oktokber 1998, Di LPAI Butuh kesehatan fisik dan mental, dilapangan pada prakteknya, banyak aktivis yang memperjuangkan hak-hak anak, tidak menjaga kesehatan, yang berdampak pada munculnya penyakit, dari pikiran maupun perut dimana pola makan tidak teratur dan istitahatpun tidak teratur, jelas kak Seto.
Senada dengan Kak Heni, Anggota Dewan Pengawas LPAI, mengatakan, menjadi aktivis relawan yang memperjuangkan hak-hak anak adalah panggilan Jiwa kerelawanan, yang tidak akan bisa dibeli, dan orangnya ya itu-itu saja, kepuasan batin ketika kita bisa menolong orang. Ujar kak Heni. (and)




