Sumaterapost.co | Pringsewu – UPT SMP Negeri 5 Pringsewu Lampung kembali gelar event dalam rangka memupuk karakter kebangsaan. Setelah sukses melalui kegiatan project dengan tema suara demokrasi, kali ini SPENLA sebutan SMPN5 menyelenggarakan melalui kegiatan perkemahan pramuka selama dua hari Selasa hingga Rabu (10-11/12).
Event tahunan ini diikuti oleh kelas 7, 8 dan sebagian kelas 9 yang tergabung dalam regu inti. Sedangkan pada Upacara pembukaan diikuti selain oleh penggalang, juga kurang lebih 20 jajaran guru dan tenaga kependidikan setempat.
kata Siti Erawati, S.Pd. selaku Ka Gudep didampingi oleh beberapa pembina putera dan puteri.
Pada pembukaan PERSERA, bertindak sebagai pembina upacara Dr. H.Muhtasor, S.Pd., M.M. kepala sekolah SMPN 5 Pringsewu selaku Kamabigus.
Dr. H.Muhtasor.S.Pd.,M.M. saat membuka acara, menyampaikan point-point penting diantaranya: Persera harus mampu meningkatkan karakter/jiwa kebangsaan dicirikan dengan cinta tanah air, memiliki daya juang, dan rela berkorban. Kedua; Persera juga mampu meningkatkan sikap disiplin, membiasakan budaya positif; ketiga, pramuka menjadi wahana/tempat untuk memupuk kompetensi religius dicirikan dengan sikap rajin ibadah sesuai agama yang dianut.
Ke tiga, perkuat dan jadikan kebiasaan (habitual) isi Dasa Dharma dan Tri Satya.
Pembina Upacara dalam akhir arahannya menekankan agar kegiatan persera menjadi ajang perkaderan terutama untuk menumbuhkan kemandirian para penggalang sehingga tidak mudah bergantung pada orang lain dalam segala hal.
Sebelum membuka secara resmi dengan Bismillah, Kamabigus mengajak seluruh peserta Persera bernyanyi karya spontan:
Tinggalkan ayah tinggalkan ibu, relakan daku pergi berjuang, di bawah panji-panji Persera, sampai pramuka Spenla Cemerlang, ungkap Ka Mabigus SPENLA dengan semangat.
Sementara itu, Sekretaris panitia pelaksana, Iqbal, kegiatan PERSERA, telah dipersiapkan dengan matang dan perijinan yang lengkap ke pihak orang tua siswa termasuk laporan ke Polsek dan Kwaran Pringsewu.
Kegiatan dilakukan melalui upacara, beribadah, baris berbaris, ketrampilan tali temali, keterampilan memasak, literasi dan pentas kreasi seni serta cinta alam, ujarnya. (ando).