Sergai, Sumaterapost.co | Ratusan warga Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara, mendesak Sekretaris Desa (Sekdes) Ms untuk mundur dari jabatannya.
Desakan ini muncul setelah Ms yang berstatus beristri dipergoki berada di rumah seorang perempuan bukan muhrimnya alias wanita idaman lain (Wil) yang diduga juga masih bersuami di Dusun II pada Sabtu (30/11/2024) sekitar pukul 23.30 WIB.
Menurut Arfan, warga yang ikut memergoki kejadian tersebut, diduga hubungan asmara antara Ms dan perempuan tersebut telah berlangsung selama setahun.
“Kami temukan dia di rumah perempuan itu, bahkan sepeda motornya ada di dalam kamar,” ujarnya usai rapat mediasi di Kantor Desa Lubuk Bayas pada Sabtu (14/12/2024).
Insiden ini menuai kecaman luas, terutama karena Desa Lubuk Bayas dikenal sebagai “Desa Shalawat.” Pada malam kejadian, ratusan warga, termasuk ibu-ibu yang baru selesai kegiatan shalawatan, berkumpul di lokasi.
Sebagian warga bahkan meminta pasangan tersebut diarak keliling kampung sebagai bentuk sanksi sosial.
Keluarga kedua belah pihak sempat hadir untuk meredam situasi, namun keluarga perempuan enggan memberikan komentar. Warga tetap meminta tindakan tegas dari kepala desa.
“Kami harap Kepala Desa segera memecat Ms, atau dia sendiri yang mundur. Jika tidak, kami akan melakukan demonstrasi,” tegas Arfan.
Senada dengan itu, Samsudin, warga lainnya, menyatakan kekecewaan atas perilaku perangkat desa yang dinilai tidak mencerminkan teladan.
“Ini bukan pertama kali ada skandal di desa kami. Kalau dia gentle, seharusnya dia mundur,” katanya.
Menanggapi hal ini, Penjabat Kepala Desa (PJ) Lubuk Bayas, Khairul Rijal, mengatakan kasus tersebut sudah ditangani Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
“Kami telah dua kali menggelar rapat mediasi dengan melibatkan masyarakat, BPD, LKMD, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa. Keputusan BPD akan keluar dalam satu minggu,” jelas Khairul.
Kasus ini juga mendapat perhatian dari Komisi A DPRD Serdang Bedagai dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada Kamis (12/12/2024).
Sebelumnya, warga sudah melayangkan tuntutan tertulis agar Ms segera mundur. Jika tuntutan ini diabaikan, warga mengancam akan menggelar aksi demonstrasi yang lebih besar.
Reporter: Bambang




