Semarang – Pameran Bersama bertajuk “ Renjana” gelaran Kelompok 5 Rupa kembali ditaja. Helat pameran yang dibuka Dosen ddan Pengamat Seni Rupa dari Universitas Negeri Semarang Dr. Muhammad Rahman Athian di Tan Artspace, Semarang, Minggu (16/02/2025) berlangsung meriah.Pameran dibuka dengan ditandai dengan menggoreskan warna pada prasasti sebidang kanvas kemuddian dilanjutkan oleh Christian Heru Cahyo Saputro selaku penulis dan Goenarso, Hary Laksono, Hari Titut, Djoko Susilo dan Hendriyanto.
Pameran yang memajang Puluhan karya berukuran besar dan kecil dengan berbagai media, aliran bakal berlangssung hingga 28 Februari 2025.
Dalam pameran ini Kelompok 5 Rupa tampil dengan formasi baru punggawanya terdiri dari Goenarso, Hary Laksono, Hari Titut, Djoko Susilo dan Hendriyanto. Sepeninggal Giovanni Susanto dan Yoyok Barokalloh yang punya pilihan ersolo karier baru ini kali Kelompok 5 Rupa menggelar resmi pameran bersama.
Sebelum membuka pameran Athian sapaan karib pengamat seni rupa Unnes ini berharap para perupa anggota Kelompok 5 Rupa yang masing-masing punya karakter bisa terus bertumbuh dan mewarnai dunia seni rupa Semarang. “Renjana ini meskipun sudah sering digunakan menjadi tajuk pameran tentunya punya makna lain bagi kelompok ini. Bisa jadi merupakan hasratnya untuk memamerkan hasil karya kreativitasnya kepada khalayak. Bisa jadi juga merupakan hastrat untuk memperkenalkan anggota barunya,” ujar Athian.
Secara terpisah sesepuh Kelompok 5 Rupa, Goenarso, menggatakan tajuk “Renjana” sendiri diusung merupakan bentuk dasar dan rasa cinta para anggota pada dunia seni rupa. Renjana adalah rasa hati Kelompok 5 Rupa pada jagat seni rupa, pameran ini juga salah satu bentuk manifestasinya.
“Kosmologi Renjana adalah gairah, antusiasme, rasa semangat kami dalam menggeluti kreativitas berkarya rupa. Bagi Kelompok 5 Rupa pameran ini juga merupakan bentuk perayakan kegembiraan setelah berproses dan menyuguhkannya kepada khalayak sebagai pertanggungjawaban sebagai insan pekarya,” ujar Goenarso pelukis yang mengugemi aliran abstrak ini.
Goenarso menambahkan masing-masing pelukis menghadirkan karya visualnya dengan keindahan dan karakter serta aliran pilihanya. “Ke depan harapannya para anggotanya makin kreatif dan bisa menginpirasi liyan untuk menghadirkan ide-ide baru dalam karya rupa yang bisa mewarnai dunia seni rupa Semarang,” imbuhnya.
Kelompok 5 Rupa ini sejak berdirinya pada 24 Agustus 2021 bertekad ingin berperanserta membangun eko sistem dunia seni rupa yang ideal agar seni rupa Semarang juga dikenal dengan karakternya sendiri. Kelompok 5 Rupa sendiri mengawali pamerannya dari café ke café, kemudian menyasar hotel dan galeri tak hanya sebatas di Kota Semarang, tetapi juga merambah ke Kota Magelang Magelang dan Solo.
Goenarso mengibaratkan proses kreatif yang bergulir merupakan sebuah perjalanan , terus berproses tanpa henti. Kelompok 5 Rupa ingin bersama-sama bergerak membangun ekosistem seni rupa di Kota Semarang. Goenarso berharap kehadiran Kelompok 5 Rupa bisa memberi arti bagi dunia seni rupa di Semarang. Setidaknya nawaitu kami isa menjadi pemantik semangat para perupa di Kota Semarang agar kembali semarak seperti era tahun 1990-an.
Sementara itu, Djoko Susilo, pelukis cum kartunis ini berharap ke depan Kelompok 5 Rupa akan terus bertumbuhkembang turut berperan serta membangun ekos sitem dunia seni rupa Semarang lebih baik lagi. “Kami bersama siap untuk tumbbuh bersama, berkarya, dan terus berpameran,” pungkas Djoko Susilo.
(Christian Saputro)