Dr. Hasbullah, M.Pd.I
Dosen Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Sumaterapost.co | Pringsewu – Perempuan muda itu bernama NA. Bukan sekadar dua huruf umum, melainkan singkatan dari Nasyiatul Aisyiyah, organisasi perempuan muda yang lahir dari rahim perjuangan dan pengorbanan, dibesarkan oleh semangat dakwah, dan kini berdiri tegar di usia 94 tahun. Hampir satu abad lamanya, NA hadir menjadi suara, menjadi ruang, dan menjadi pelita bagi jutaan perempuan muda Indonesia yang merindukan keadaban, ilmu, dan pengabdian. Dalam setiap siklus sejarah, selalu ada individu muda yang bukan hanya pengamat, tetapi lebih integral dari ritme transformasi. Mereka tidak hanya melihat sejarah, tetapi juga berkontribusi padanya dengan tindakan dan pikiran. Di antara mereka, ada seorang perempuan muda yang tidak banyak bicara tentang dirinya sendiri, tetapi bekerja keras untuk semua orang. Kami mengakui nama NA yang muncul dari rahim Aisyiyah untuk menerangi perempuan muda Islam.
NA bukan hanya singkatan dari suatu organisasi. Dia mewakili kegembiraan, percikan kepercayaan, dan nilai yang bersinar. Dia mencerminkan wajah perempuan Muslim muda yang kuat, cerdas, dan sadar. Sejak pendiriannya 94 tahun yang lalu, NA tetap menjadi tempat yang berkembang untuk perempuan muda Muhammadiyah, menawarkan tempat untuk penemuan diri, memperluas pemahaman, dan memperkuat Islam dan kemanusiaan dalam perjalanan yang panjang, NA berfungsi sebagai titik pertemuan antara mimpi dan fakta, antara harapan dan perbuatan aktual. Perempuan muda di NA tidak hanya mempertimbangkan masa depan mereka sendiri, tetapi juga masa depan manusia dan bangsa.
Di tengah aliran globalisasi yang cepat, tantangan sosial, dan dunia digital yang cepat, NA terus menjaga nyala api perubahan. Dia selalu tetap berkomitmen untuk tugasnya yang terhormat, seperti cahaya sang surya yang tidak pernah pudar, meskin banyak yang menjibir ketika menyengat dan memudar. NA muncul dalam berbagai jenis komitmen, termasuk mengajar anak-anak, mendukung perempuan, mempromosikan hak asasi manusia, dan berpartisipasi dalam masalah negara. Pada usia 94 tahun, NA menunjukkan bahwa tekad gerakan dan kekuatan moral. Gerakan yang stabil NA dapat menginspirasi generasi mendatang yang mencari bimbingan dan jati diri perempuan. Selama masih ada perempuan muda yang berpikir bahwa kebajikan harus dipertahankan bersama. Maka nyala api perubahan dibawa NA, akan terus bersinar.
NA Menjadi Tangguh Di Tengah Tantangan
Ini tentang kemampuan untuk naik di atas kesulitan dan mengubahnya menjadi peluang untuk pertumbuhan. Kekuatan ditampilkan sebagai keberanian untuk mengalami tantangan, untuk berbicara ketika suara seseorang sudah mulai lembut bahkan hilang, dan untuk menjaga area yang aman bagi perempuan di dunia yang sering tidak ramah terhadap perempuan muda. NA hadir dalam pengalaman sehari-hari perempuan, yang bisa membuat stres dan tidak sempurna, dan NA menunjukkan bahwa kekuatan perempuan itu berasal dari hati dan kejernihan pikiran. Mereka memahami bahwa perubahan sosial tidak akan terjadi dengan sendirinya, tetapi itu membutuhkan upaya kolektif, termasuk kesadaran dan kegiatan kelompok.
Ketangguhan NA dipelajari di lingkungan nyata, yaitu kehadiran sekolah yang tidak setara, tidak adil, tidak ramah, diabaikannya kesehatan reproduksi, dan kekerasan terhadap perempuan dan anak -anak, yang masih menjadi masalah besar di negara ini. Selain itu perempuan NA juga berperan dalam pengambilan keputusan publik dan tantangan di bidang digital, yang penuh dengan bias gender dan diskriminasi. NA tidak menggunakan tantangan sebagai alasan untuk berhenti, tetapi sebagai motivasi untuk maju secara lebih efektif dan cerdas. Dari rasa sakit dan keterbatasan, inisiatif yang diusulkan terungkap. Program pemberdayaan perempuan, pelatihan para pemimpin muda, dorongan melek huruf, promosi keadilan, dan bantuan kebebasan perempuan menunjukkan bahwa NA tidak hanya mengasah penalaran, tetapi juga menyiapkan para pemimpin masyarakat untuk membantu semua pesoalan kehidupan agar lebih berkembang dan meningkatkan.
NA menyatakan, menunjukkan dan menyiratkan bahwa kekuatan perempuan itu tidak pernah usang dilengkang zaman. Di tengah kelelahan dan kelemahan, NA tidak bertahan dengan menyerah. NA akan terus belajar untuk saling membantu, memperkuat, dan menanam harapan. Dalam pandangan ini, NA menganjurkan gagasan bahwa menjadi kuat bukan hanya tentang keberanian dalam bertindak, tetapi tentang dedikasi untuk terus meningkatkan dan melakukan dengan baik. Jadi jelas, NA adalah tempat bagi wanita muda untuk mendapatkan tidak hanya kekuatan, tetapi juga kebijaksanaan dan kebaikan hidup.
NA Mencerahkan Peradaban Melalui Tindakan Nyata
Perempuan muda NA bukan hanya cerita yang menginspirasi. Mereka juga membuat perbedaan nyata dalam kehidupan orang-orang melalui pekerjaan mereka. Mereka tidak hanya berbicara atau berdebat, tetapi pendekatan dengan telapak tangan terbuka dan tindakan yang jelas. Dari daerah perkotaan ke dusun yang terisolasi, mereka berubah menjadi instruktur yang mengajar dengan belas kasih, teman perempuan yang mengalami agresi, pendukung inisiatif kesehatan ibu dan anak, dan promotor literasi yang di dunia online, mereka bertindak sebagai penyebar kebijaksanaan, berbagi cerita dengan tenang, dan pelindung prinsip-prinsip Islam yang menggembirakan. Tindakan-tindakan ini adalah bukti bahwa perempuan muda NA membuat empati sebagai bahan bakar perjuangan dan menjadikan amal sebagai cermin iman.
Perempuan muda NA tidak hanya melaksanakan program tetapi juga membangun lingkungan alternatif yang memberdayakan. Mereka memulai kelompok sosial, menumbuhkan kerja tim di berbagai organisasi, dan menciptakan metode baru dalam dakwah dan pemberdayaan. Untuk NA, konsep “kekuatan” tidak dibatasi oleh batas rumah atau penempatan fisik. Kekuatan perempuan muda berada dalam kapasitas mereka untuk menerima, mendengarkan, dan membuat perubahan dari kejadian kecil yang memiliki efek yang signifikan. Dalam setiap kegiatan, NA menempatkan nilai -nilai Islam, perawatan sosial, dan semangat kemanusiaan sebagai fondasi utama.
Oleh karena itu, dari NA akan bermunculan para pemimpin perempuan muda yang imajinatif, terhormat, dan memiliki rasa kebersamaan yang tinggi. Mereka ada tidak hanya sebagai orang yang unggul dalam studi, tetapi juga sebagai manusia yang penuh dengan nilai nurani dan perasaan. Martabat dan kerhormatan mereka berkembang dari perjalanan panjang pelatihan yang solid, bimbingan menyeluruh, dan pendidikan berkelanjutan. NA tidak hanya mencetak kader yang mampu memimpin, tetapi juga kader yang peka terhadap penderitaan dan responsif terhadap kebutuhan zaman. Dengan ketentuan ini, perempuan muda NA terus mencerahkan peradaban: melalui pekerjaan, melalui pengabdian, dan melalui cinta yang terus tumbuh untuk orang lain.
NA menginspirasi untuk generasi masa depan.
Lebih dari sekadar sebuah organisasi, Nasyiatul aisyiyah (NA) adalah rumah ideologis bagi perempuan muda Muhammadiyah. Di dalamnya, nilai kejujuran diajarkan dalam pertempuran, pentingnya kejujuran dalam membimbing, serta kesadaran bahwa pembelajaran adalah metode utama untuk membebaskan manusia dari rantai ketidaksadaran dan ketidakadilan. Layanan NA dalam membentuk karakter seseorang, tidak hanya melalui pembelajaran, tetapi juga melalui hidup dengan contoh dan keterlibatan pribadi. Dari ini lahir, generasi perempuan yang tidak pasif menunggu perubahan, tetapi siap untuk menjadi bagian dari perubahan itu sendiri meskipun harus dimulai dari langkah -langkah kecil dan sederhana.
NA menjadi sumber inspirasi yang hidup dan nyata bagi generasi masa depan, karena NA tak pernah terputus dari denyut jatung kehidupan masyarakat. NA bergerak mengikuti perkembangan zaman, namun tetap berpijak pada nilai-nilai luhur Islam dan kemanusiaan. Ketika banyak orang terjebak dalam hiruk-pikuk pencitraan dan pengakuan, NA memilih untuk membumikan nilai Islam dan kehidupan, menjadi sahabat bagi yang terpinggirkan, menjadi pelindung bagi yang lemah, dan menjadi penuntun bagi yang kehilangan arah. Di tengah dunia yang penuh distraksi dan kehilangan makna, NA hadir sebagai jangkar yang meneguhkan arah perjuangan perempuan muda agar tetap pada jalurnya.
Dengan keteraturan dan kesetiaan terhadap prinsip-prinsip dasar gerakan, NA menginstruksikan bahwa transformasi yang signifikan tidak selalu muncul dari tindakan besar. Loyalitas yang tepat pada proses tersebut, keuletan dalam menumbuhkan kader, serta situasi dalam bergerak di akar rumput, menjadi fondasi kelahiran peradaban yang tercerahkan. Perempuan yang akan datang membutuhkan individu-individu seperti itu, yaitu perempuan yang unggul dalam komunikasi, tetapi juga memiliki kemauan untuk bekerja, perempuan yang berpengetahuan luas, tetapi juga tabah dalam keyakinan. Dan selama perempuan muda mempertahankan rumah mereka di NA, selama itulah harapan untuk masa depan bangsa ini tetap hidup.
Akhirnya, di usia yang ke-94 ini, Nasyiatul Aisyiyah telah menjadi saksi sekaligus peserta dalam perjalanan panjang bangsa ini. NA tetap tumbuh, terus bergerak, dan tidak pernah kehilangan arah. Perempuan muda itu yang kini ada di sekolah, di desa, di komunitas digital, di ruang-ruang diskusi dan masih terus semangat menyematkan nama NA. Dengan ketangguhan yang berakar dari iman dan ilmu, dengan aksi nyata yang lahir dari cinta dan kepedulian, NA terus menyalakan cahaya harapan. Bukan hanya untuk perempuan, tetapi untuk seluruh peradaban. Perempuan muda itu bernama NA, tangguh, menginspirasi, dan terus mencerahkan semesta. Selamat milad ke-94, Nasyiatul Aisyiyah. Teruslah menjadi pelita zaman. Karena masa depan membutuhkan lebih banyak perempuan seperti NA. (ndy).