Tiga puluh finalis Denok dan Kenang (Deka) Kota Semarang tahun 2025 mendapatkan pembekalan tentang sebi budaya khususnya Kota Searng di Klub Merby, Jalan Mataram, 653 , Semarang. Jawa Tengah. Jumat (23/05/2025).
Finalis Denok Kenang di Klub Merby yang sudah eksis sejaka tiga puluh tahun lalu menjadi salah satu pusat kawah candradimuka pengembangan budaya Jawa ini akan diberi pembekalan melalui ajang workshop dan touring kampus.
Para finalis Deka begitu masuk diajak menyaksikan pameran Caping Nusantara. Dipandu Ida Frastika mereka diperkenalkan berbagai jenis Caping dari senatero Nusantara. Caping Nusantara menjadi tema Langkah Kecil Merby tahun 2025.
Kemudian finalis Deka dijemput 15 siswa bercaping dari Edu House dengan menyanyikan Lagu Semarangan Lancaran 45 dan Simpang Lima Kota Semarang. Kemudian dilanjutkan dengan pengenalan batik, pemakain sarung, wayang, ikat, konde, tutup kepala, Ndalang , Dolanan Bocah,
Membuat Wedang Rempah, Membuat Lumpia, Gambang Semarang, Joget, Janur dan
Bungkus Tradisi Daun Pisang. Kemudian mereka juga diajak touring kampus mengunjungi pabrik Ratu Rempah untuk edukasi Rempah Nusantara, Pengenalan Pawon Mbah Buyut, Mengenal Jenis Wayang, Museum Uang dan Prangko, Edukasi Filosofi Kendi dan Keris, Souvenir Semarangan dan Kunjungan Ke Radio Budaya JFM.
Dalam kegiatan workshop dan kunjungan keliling kampus mereka didampingi Owner Klub Merby yang juga salah satu juri Denok Kenang drg.Grace W Susanto, Manajer Klub Merby Krisna Priyastika, para Instruktur Merby antara lain Martha, Ida Frastika, Dika, Icha, Atik, Zeni, Anna, Agus Budi Santoso, Mita, Icha, Ralf, Heni, Vero, dan Happy.
Pada saat pembekalan finalis Denok Kenang dikunjungi Walikota Semarang Agustina Wilujeng Pramesti, Anggota DPR RI Samuel Wattimena, Anggota DPRD Kota Semarang Michael dan Melly Pangestu, Kabid Pemasaran Disbudpar Kota Semarang Monie Adityorini dan rombongan tamu dari entis Khoja dari Pekojan.
Direktur Klub Merby drg. Grace Wijaya Susanto memaparkan mengapa pembekalan seni budaya untuk Denok Kenang dilaksanakan di Klub Merby. Pasalnya, Meby merupakan salah satu pusat seni, tradisi, dan budaya di Kota Semarang. “Mereka di sini diperkenalkan dengan banyak hal yang berkaitan dengan seni budaya khususnya Kota Semarang dan Indonesia, “ jelas Grace yang sudah tiga bela belasan tahun jadi juri Denok Kenang.
Grace yang juga juri Denok Kenang dari 2012 hingga saat ini menilai, Denok Kenang sangat berkembang. ’Kalau mereka diberitahu yang benar, maka mereka menyebarkan informasi ke teman-temannya dengan benar juga,’ katanya.
Dia berharap Denok Kenang bisa menularkan pengetahuan budaya dan pariwisata dimaksimalkan lagi,’ katanya.
Secara terpisah Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Kota Semarang, Monie Adityorini menjelaskan, Denok-Kenang ini merupakan ajang pencarian Duta Pariwisata Kota Semarang. Seleksi dilakukan sejak bulan April lalu, ada 219 pendaftar yang berusia 17-25 tahun, terdiri atas 108 Denok dan 85 Kenang.
Seleksi dilakukan dua tahap. Pertama pada 17 Mei 2025 dan setelah disaring menjadi 70 orang. Dilanjutkan 18 Mei 2025, merupakan seleksi wawancara, menyaring 30 finalis Denok Kenang. Kemudian, 19-24 karantina di Deswita Jatirejo. ’Hari ini (Jumat 23/5) di Klub Merby untuk mengikuti pelatihan seni budaya. Harapannya Denok –Kenang nantinya bisa berkontribusi bagi kemajuan pariwisata dan budaya Kota Semarang.
Sementara itu, Walikota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti Denok- Kenang juga menjadi ajang belajar leadership, sejarah, budaya, dan potensi di Kota Semarang. ’Ikuti tahapan seleksi Denok-Kenang ini, siapapun yang terpilih harus didukung dan siap berkontribusi untuk kemajuan Kota Semarang, ’ tandasnya.
Anggota DPR RI Samuel Wattimena menambahkan, Denok-Kenang sangat cocok dalam menumbuhkembangkan ekonomi kreatif dan juga potensi pariwisata budaya Kota Semarang ke depan. (Christian Saputro)




