Semarang – Maxi Brain Academy menyuguhkan konser berkelas. Dalam pagelaran konser yang mengusung tajuk : “Nationalism versus Orientalism” yang dilangsungkan di Maxi Brain Academy Hall, Jalan Rinjani 18 Semarang., Rabu (25/06/2025) ditampilkan musikus jebolan sekolah musik dari Rusia Lidya Evania Lukito (violin) dan Jonathan Wibowo (piano).
Mateus Grady Harsono dari Maxi Brain Academy dalam pengantarnya mengatakan, konser kali ini mengapa mengusung tajuk : “Nationalism versus Orientalism” unuk menjejak perkembangan sejarah musik di abad 19. Grady mengungkapkan tidak sedikit komponis yang berproses kreatif melalui jati diri “musik bangsanya”
“Mereka berusaha membuat karya yang bernafaskan tradisi atau kearifan lokalnya. Gaya musik di era Klasik yang cenderung universal bermetamorfosis menjadi gaya individualis (dalam arti baik) dalam romantisme abad yang baru,” ujar Grady.
Di sisi lain, lanjutnya, ada komponis yang lebih tertarik pada teka-teki dunia lain: bagaimana orang hidup di kawasan oriental, sisi yang lebih timur dari tanah Eropa. “Perkembangan teknologi memungkinkan adanya pertukaran budaya yang satu dengan yang lain..Orang sudah bisa traveling dan menimba pengalaman di dunia lain,” lanjutnya.
Dalam konser kali ini, lanjutnya, kami akan mempersembahkan sebuah program berjudul “Nationalism versus Orientalism” Dari berbagai karya yang dibawakan, ada yang bermuatan lokalitas bernafaskan jati diri bangsanya sendiri, ada juga yang penuh andai-andai tentang dibelahan dunia yang lain. “Nah ini yang menarik dari konser yang menghadirna violinis Lidya Evania dan Pianis Yonathan Wibowo yang keduanya pernah belajar musik di Rusia.
Pagelaran dibuka dengan repertoar CANTABILE, OP. 17 karya N.Paganini).. Kemudian disusul karya komponis dari Tanah Air S.K Atmojo FANTASIA IN G MAJOR, OP. 11, Disusul repertoar VALSE-CAPRICE NO. 6 F karya Schubert/ D Oistrakh), selanjutnya komposisi III. FINALEVIOLIN SONATA IN G MINOR, L. 140 karya C Debussy yang dibagi menjadi 3 bagian. I. ALLEGRO VIVO II. INTERMEDÉ dan III. FINALE, dan karya M. Ravel TZIGANE menjadi penutup program.
Konser berlangsung sekira 60 menitan tanpa jeda. Tak terasa tontonan ciaimik yang juga menjadi sebuah ruang kontemplasi musikal tentang identitas, sejarah, dan narasi budaya berakhir. Owner Maxi Brain Academy Pauline Wonoadi usai pagelaran mengatakan, senang pada konser kali ini bisa menghadirkan musisi kelas Internasional. “Kami terus berupaya membangun ekosistem untuk musik klasik (kamar) di Semarang. Kami terus mengedukasi masyarakat untuk mencintai dan bersama-sama menumbuhkembangkan musik. Untuk itu Maxi Brain terus berupaya menghadirkan konser-konser musik klasik,” ungkap Pauline.
Sementara iu Kasubdidbinsikmilhib Ditajenad Kolonel CAJ Yudi Wahyudi ketika dihubungi mengatakan selaku kolaborator penyenggara konser sangat mengapresiasi konser bertajuk ““Nationalism versus Orientalism” .
Yang tak hanya sekadar tontonan tetapi juga menggelorakan muatan lokal dan nasionalisme. YUdhi berharap musik klasik bertumbuh kembang di masyarakat khususnya di Kota Semarang
Lidya Evania (Violinis) mewakili penampil sangat mengapresiasi para audien yang menikmati konser mereka malam ini. Keduanya (Lidya dan Yonathan) juga mengucapkan terima kasih kepada Maxi Brain Academy yang telah memfasilitasi konser “Nationalism versus Orientalism” .
Tentang Artis Penampil
Lidya Evania Lukito (Violis)
Lidya Evania Lukito adalah seorang violis Indonesia yang meraih gelar Master of Music dengan predikat cum laude dari Rostov State Conservatory, Rusia, pada tahun 2021. Sebelumnya, ia menyelesaikan studi sarjana dalam bidang Violin Performance dengan predikat magna cum laude pada tahun 2018. Selama di Rusia, Lidya aktif tampil dalam berbagai resital solo tahunan, festival, dan masterclass. Ia juga pernah menjabat sebagai Co-Concertmaster di Bandung Philharmonic pada periode 2016–2017. Selain berkarier sebagai performer, Lidya juga dikenal sebagai pendidik, memberikan pelajaran biola untuk berbagai tingkatan dan keperluan.
Jonathan C. T. Wibowo ( Pianis)
Jonathan C. T. Wibowo lahir di Jakarta pada 22 April 1993 dan memulai pendidikan musiknya di Sekolah Musik Yayasan Pendidikan Musik (YPM). Pada tahun 2016, ia menerima beasiswa dari Pemerintah Federasi Rusia untuk melanjutkan studi di Akademi Musik Gnesin, Moskow. Di sana, ia belajar di bawah bimbingan Tatiana Levitina untuk piano solo, Sergei Margaritov dan Viktor Vlasov untuk piano iringan, serta Irina Silivanova untuk musik kamar. Selama masa studinya, Jonathan aktif berpartisipasi dalam berbagai kompetisi dan festival musik, meraih sejumlah penghargaan internasional, serta tampil di berbagai konser di Rusia dan Eropa. Ia lulus dengan gelar Master of Fine Arts dan predikat cum laude pada tahun 2022.
Keduanya kini aktif dalam dunia musik klasik Indonesia, berkontribusi melalui penampilan, pendidikan, dan kolaborasi artistik, membawa pengalaman dan wawasan internasional ke panggung lokal. (Christian Saputro)




