Semarang – Kolektif Hysteria kembali menggelar agenda tur yang bertajuk “Bandeng Keliling” di Kota Cirebon pada Jumat, 14 Maret 2025. Berkolaborasi dengan Sinau Art, agenda ini diselenggarakan di Gedung Creative Ahmad Djuhara, Jl. Siliwangi, Kebonbaru, Kec. Kejaksan, Kota Cirebon, Jawa Barat.
Dalam agenda ini, Kolektif Hysteria membahas manifesto “Tulang Lunak Bandeng Juwana” yang diangkat oleh komunitas mereka di umur 20 tahun. Yuswinardi, pendiri sekaligus narasumber dari Kolektif Hysteria, menjelaskan bahwa manifesto ini dibuat untuk merepresentasikan pikiran dan gerakan mereka di bidang kesenian.
Yuswinardi mengungkapkan bahwa Bandeng Juwana, ikon yang diambil untuk manifesto mereka, sebenarnya bukan berasal dari Kota Semarang, melainkan Kota Pati, Jawa Tengah. Ia juga menyebutkan bahwa oleh-oleh lain dari Semarang, seperti wingko babat, juga tidak sepenuhnya merupakan ciri khas Semarang karena asalnya dari Lamongan.
Yuswinardi menjelaskan bahwa pemilihan “Tulang Lunak” dalam manifesto mereka melambangkan fleksibilitas. Awalnya, Kolektif Hysteria fokus pada sastra, namun kemudian berkembang ke disiplin seni lain dan mulai terbuka terhadap proyek-proyek yang berhubungan dengan birokrasi pemerintahan.
*Tur “Bandeng Keliling” sebagai Rangkaian Penta KLabs V*
Agenda Tur “Bandeng Keliling” ini merupakan bagian dari rangkaian Penta KLabs V – Kolektif Hysteria yang akan digelar pertengahan tahun 2025. Program ini didukung oleh Event Strategis, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI, melalui Dana Indonesiana. (Christian Saputro)




