Tanah Datar, SP.co – Bermaksud untuk konfirmasi kepada Plt Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat yang saat ini dijabat oleh Elizar, SH, terkait dengan dugaan kehadirannya bersama bupati tanah datar di saat melakukan survei lahan yang katanya (informasi yang didapat dari masyarakat sekitar) untuk perumahan pegawai negeri Kabupaten Tanah Datar sekira akhir Mei 2025 lalu, yang berlokasi di Nagari Saruaso Kecamatan Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar.
Sekira tanggal 10 Juni 2025, awak media ini bermaksud untuk mengkonfirnasi hal tersebut langsung kepada Sekretaris Daerah dan secara berkebetulan berjumpa di lantai satu, tepatnya di depan jenjang/ tangga menuju lantai dua bangunan kantor bupati tanah datar.
Namun bukannya mendapatkan jawaban yang di inginkan, awak media ini malah mendapatkan perlakuan yang tidak wajar oleh sang Plt Sekda dengan melakukan pelarangan rekaman, mendorong bahu sebelah kanan awak media ini dengan menggunakan tangan kirinya, mencoba merampas handphon milik awak media ini bahkan nyaris melakukan penamparan/ pukulan terhadap awak media ini dan video rekaman tersebut sudah beredar di kanal tiktok informasi media ini, khusus liputan Tanah Datar dengan akun @SP.CO Citizen Journal15t.
Hingga informasi ini di turunkan, awak media ini masih belum mendapatkan jawaban dari Elizar, SH. Plt Kepala Dinas Pemerintah Kabupaten Tanah Datar terkait hal tersebut dan nenek ramian (83) yang hidup bersama anaknya Donal (43) dalam keadaan sakit tidak bisa berjalan selama 7 tahun dan pimpinan daerah bersama sekda juga sekitar 20 orang lainnya sudah lewat didepan pondok nenek ramian, namun diduga tidak di indahkan alias di cuekin saja, padahal sang nenek hidup di pondok yang tidak layak.
Setelah melihat video tersebut, seharusnya seorang pejabat janganlah berlaku arogan seperti itu dan jika memang tergesa (buru-buru) baiknya jangan di hiraukan dan lanjut saja melangkah ke mobil terus berlalu itu rasanya akan lebih elegan untuk seorang pejabat,” ujar salah satu warga yang tidak ingin disebutkan namanya kepada awak media ini.
Dengan sudah memberikan izin untuk di viralkan, ya apa salahnya di viralkan, toh ini juga mengandung informasi dengan nilai edukasi yang bermaksud agar para pejabat publik tidak bersikap seperti yang ada dalam video itu,” pungkasnya.
(Red)




