Semarang, 26 Juli 2025 — Dalam semarak perayaan HUT ke-88 Wayang Orang Ngesti Pandowo, secercah terang baru dinyalakan di panggung Taman Budaya Raden Saleh (TBRS). Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang secara resmi meluncurkan program “Cahaya Budaya” —sebuah inisiatif strategis untuk mengoptimalkan pengelolaan seni budaya di jantung kesenian kota.
Peluncuran program ini dilakukan langsung oleh Kepala Disbudpar Kota Semarang, Wing Wiyarso Poespojoedho, sebagai bagian dari rangkaian acara di Gedung TBRS malam itu. Menurut Wing, “Cahaya Budaya” hadir bukan hanya sebagai program kerja, tetapi sebagai komitmen nyata pemerintah dalam merawat dan menyalakan kembali nyawa kebudayaan kota.
“Ini adalah langkah untuk menjadikan TBRS bukan sekadar tempat pertunjukan, tapi ruang hidup seni budaya yang inklusif, modern, dan berkelanjutan,” ujarnya.
Saroso, Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar, menegaskan bahwa TBRS akan diarahkan sebagai model pengelolaan seni budaya yang profesional. Mulai dari pembentukan tim efektif, penyusunan SOP, forum diskusi budaya (FGD), hingga monitoring dan evaluasi, semua dirancang untuk menjadikan TBRS lebih tertata, menyala, dan berdampak.
Program ini tidak lahir tiba-tiba. Ia tumbuh dari kebutuhan untuk menjawab tantangan zaman: bagaimana tradisi bisa tetap relevan, dan bagaimana ruang seni tetap hidup di tengah arus komersialisme dan digitalisasi. Dalam konteks inilah Cahaya Budaya menjadi jawaban—sebuah upaya untuk tidak hanya mempertahankan warisan, tetapi menyalakannya kembali dengan semangat baru.
Taman Budaya Raden Saleh selama ini dikenal sebagai rumah berbagai komunitas seni di Semarang. Dengan hadirnya Cahaya Budaya, diharapkan tempat ini tak hanya menjadi panggung, tapi juga ruang tumbuh bagi generasi muda, titik temu lintas seni, serta mercusuar bagi kota-kota lain yang ingin mengembangkan pengelolaan budaya secara berkelanjutan.
Di tengah lantunan gamelan dan semangat 88 tahun Ngesti Pandowo, Cahaya Budaya bukan hanya diluncurkan—tapi dinyalakan. Dan dari TBRS, cahaya itu siap menjalar ke seluruh penjuru kota. (Christian Saputro)




