BANDAR LAMPUNG – “Untuk mengenang dan meneladani para pahlawan pejuang kemerdekaan, mari kita sejenak menundukkan kepada seraya berdoa kepada Allah SWT., Tuhan Yang Maha Esa, kiranya seluruh pengorbanannya diterima sebagai amal ibadah yang diterima di sisi Tuhan. Mengheningkan cipta, mulai…”
Kalimat sakral itu disampaikan Region Head PTPN I Regional 7 Tuhu Bangun saat menjadi inspektur upacara Hari Ulang Tahun Ke 80 Republik Indonesia di Lapangan Parkir GSG Kolaboratif Komplek Perumahan PTPN I Regional 7 Bandar Lampung, Ahad (17/8/25). Seluruh peserta yang merupakan karyawan perusahaan menundukkan kepala dalam khusuk doa yang hening sepanjang instrumen himne Pahlawan. Langit Bandar Lampung yang cerah seolah menerima pesan yang dihadiahkan untuk sosok-sosok nasionalis sejati yang pada hari ini dikenang oleh seluruh lapisan bangsa.
Apel Hari Kemerdekaan dihadiri seluruh Board of Regional management (BRM) PTPN I Regional 7, yakni SEVP Operation Wiyoso, SEVP Business Support Iskandar Dewantara. Selain itu, Ketua SPPN VII Sasmika Dwi Suryanto, Ketua Umum IKBI Nana Tuhu Bangun, para Kepala Bagian, Karyawan, Karyawati dan para tamu undangan yang ikut hadir. Panitia juga mengundang para penerima penghargaan masa pengabdian kerja (yubelium), para penerima penghargaan kinerja, dan belasan anak yatim piatu untuk mewakili 150 temannya menerima santunan dari perusahaan.
Rangkaian upacara bendera yang mengadobsi tema nasional; “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju” itu berlangsung sangat hikmat. Komandan upacara yang dipercayakan kepada Lettu. Inf. Ragil Istanto, Prajurit TNI Korem 043/Gatam dan pasukan pengibar bendera dari Tim Paskibra terlatih menciptakan suasana nasionalisme begitu kental. Beberapa petugas upacara berasal dari internal perusahaan antara lain, Ledy Karin Septiani sebagai pembawa acara, Indra Aditya sebagai pembaca teks proklamasi, Maringan Tua Simamora sebagai pembaca teks Pembukaan UUD 1945, dan Azwar Hakim sebagai pembaca doa.
Ketua panitia HUT Ke 80 RI PTPN I Regional 7 Agus Faroni mengatakan, pihaknya merancang seluruh agenda Kemerdekaan tahun ini lebih simpel tetapi penuh makna. Ia menyebut, kesederhanaan dalam konteks seremonial ini mengacu kepada semangat pemerintah yang sedang berupaya maksimal dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program efisiensi.
“Kami tetap antusias menggelar acara dalam rangka HUT Ke 80 RI ini, tetapi lebih kepada penguatan makna. Kesederhanaan yang kami lakukan selaras dengan visi Pemerintahan Pak Presiden Prabowo yang fokus kepada pemenuhan hak-hak dan kebutuhan dasar rakyat. Tetapi, dari sisi teknis, kami justru lebih hikmat dalam memaknai nasionalisme. Itu esensi yang kami bangun saat ini,” kata dia di lokasi acara.
Agus Faroni yang juga Kepala Bagian Sekretariat dan Hukum PTPN I Regional 7 itu menambahkan, upacara yang sama juga dilaksanakan di semua unit kerja di bawah Regional 7. hal itu sudah menjadi agenda rutin tahunan dengan pelaksanaan mengacu kepada tema dan kebijakan nasional.
“Semua Kebun (unit kerja) yang berada di Lampung, Sumsel, dan Bengkulu sama (melaksanakan upacara bendera). Seperti biasa, mereka juga menggelar aneka perlombaan dan pertunjukan sesuai dengan tradisi setempat. kami sangat mendukung dan mereka juga sangat antusias,” kata dia.
Usai upacara bendera, acara dilanjutkan dengan penyerahan penghargaan masa pengabdian kerja alias yubilium kepada karyawan yang sudah bekerja melewati waktu 20 tahun, 25 tahun, 30 tahun, dan 35 tahun.
Serangkai dengan itu, ada penyerahan hadiah untuk para pekerja teladan lini lapangan. Antara lain penyadap karet terbaik diraih oleh Supriyadi Atib dari Kebun Waylima, Edi Irawan dari Kebun Waylima dan Yatin dari Tulungbuyut. Untuk pemetik teh terbaik diraih oleh Rukmawati dari Kebun Pagar Alam. Selain itu juga ada kebun terbaik diraih Kebun Padang Pelawi, dan pabrik terbaik diraih Pabrik SIR 20 diraih Pematang Kiwah dan Pabrik RSS Kedaton.(*)