Sumaterapost.co | Tanah Karo – Dalam rangka kemerdekaan Republik Indonesia yang ke- 80, Rumah Tahanan Negara (Rutan) kelas IIB kabanjahe, Gelar agenda rutin tahunan Pemberian Remisi Umum dan Dasawarsa Tahun 2025 yang berlangsung khidmat di Lapangan Rutan Kabanjahe, Minggu (17/08) pukul 11.00 WIB.
Kepala Rutan Kelas IIB Bahtiar Sembiring, SH, Sambut kehadiran Bupati Tanah Karo, Antonius Ginting, Wakil Bupati Tanah Karo, Kapolres Tanah Karo, Dandim 02/05 TK, Danyon 125 Simbisa, Ketua DPRD Tanah Karo, Kajari Tanah Karo, Ketua PN Kabanjahe, dan Kepala BNNK Karo serta unsur Forkopimda.
Dikatakan Karutan berkepala plontos tersebut, adapun agenda kali ini, pemberian remisi warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang telah menunjukkan perilaku baik, disiplin, dan aktif mengikuti program pembinaan di dalam Rutan.
Dijelaskannya,” Tahun ini, ratusan WBP di Rutan Kabanjahe menerima remisi, Remisi Umum (RU) I Sebanyak : 531 Orang, Remisi Umum (RU) II sebanyak : 38 orang (langsung bebas) dan Remisi Dasawarsa yang diberikan setiap 10 tahun sekali pada momentum kemerdekaan sebanyak : 569 orang warga binaan,”.
“Remisi adalah wujud nyata dari hadirnya negara dalam memberikan penghargaan atas usaha WBP dalam memperbaiki diri. Semoga ini menjadi momentum untuk lebih semangat menjalani pembinaan dan menatap masa depan yang lebih baik,” beber Karutan.
ditambahkanya, ” bahwa remisi bukanlah hadiah, melainkan hak bagi setiap WBP yang memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Ia berharap, pemberian remisi ini dapat menjadi motivasi bagi WBP untuk terus berperilaku baik serta berkomitmen tidak mengulangi kesalahan di masa depan.
juga diserahkan secara simbolis Surat Keputusan (SK) Remisi kepada beberapa perwakilan WBP.
Suasana haru dan bahagia tampak menyelimuti acara, mengingat remisi yang diterima membuat sebagian WBP bisa segera menghirup udara bebas dan kembali berkumpul bersama keluarga.
Pemberian Remisi Umum dan Dasawarsa Tahun 2025 ini menjadi bukti komitmen Rutan Kabanjahe dalam mendukung program pembinaan dan reintegrasi sosial demi mewujudkan pemasyarakatan yang lebih humanis. (Mawar Ginting).




