Semarang – Pertunjukan Wayang Orang On The Street (WOTS) dari Ngesti Pandowo kembali menyapa publik Kota Lama Semarang dengan lakon heroik bertajuk “Gatotkaca Rajah, karya sutradara Budi Lee.
Gelaran acara yang dipersembahkan Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Semarang ini ditajs di Open Theatre Oudetrap pada Jumat malam, 22 Agustus 2025, ini menghadirkan suasana magis sekaligus menggugah, menyajikan warisan budaya leluhur dalam balutan panggung kontemporer terbuka yang ramah untuk generasi muda.
Lakon Gatotkaca Rajah mengisahkan perjalanan spiritual dan transformasi batin Gatotkaca, anak Bima dan Arimbi, sejak ia lahir dengan nama Tetuka hingga menjadi kesatria Pandawa yang gagah berani. Proses pembentukan dirinya di kawah Candradimuka, tempat tubuhnya ditempa para dewa hingga berotot kawat dan bertulang besi, menjadi simbol dari ketangguhan dan kemurnian niat seorang pejuang.
Selain mengangkat mitologi klasik, lakon ini juga menyisipkan relevansi nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan masa kini. Perjuangan Gatotkaca melawan musuh-musuh seperti Patih Sekipu dan raja Kalapracona, serta pengorbanannya dalam Perang Bharatayuda saat gugur oleh senjata Konta milik Karna, menjadi pesan tentang keberanian dan pengabdian yang tak lekang oleh zaman. Sutradara Budi Lee menyampaikan bahwa lakon ini bukan sekadar nostalgia budaya, melainkan ajakan untuk merenungi ulang keberanian dalam menghadapi krisis, pengkhianatan, dan kehilangan, baik dalam diri maupun masyarakat.
Pertunjukan ini merupakan bagian dari inisiatif Wayang On The Street, sebuah upaya kolektif memperkenalkan kembali wayang orang ke ruang publik dengan pendekatan yang inklusif dan modern. Saroso , Kabid Kebudayaan Disbudpar Kota Semarang, mewakili Kadis Budpar mengatakan, WOTS yang kini menjadi salah satu ikon pariwisata Semarang ini kembali hadir. “WOTS diselenggarakan secara gratis dan terbuka, acara ini juga disiarkan langsung oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, sebagai bentuk komitmen memperluas jangkauan apresiasi budaya,” ujar Saroso.
Melalui Gatotkaca Rajah, lanjut, Saroso, WOTS yang diusung WO Ngesti Pandowo ini tak hanya menghibur, tetapi juga menghidupkan kembali nilai-nilai luhur kepahlawanan yang patut direnungkan bersama di tengah tantangan zaman modern. (Christian Saputro)




