dr. Riko, perwakilan dari RS Keluarga Sehat III Puri Anjasmoro, memperkenalkan wajah muda rumah sakit yang masih berusia dua tahun ini: “Kami tumbuh bersama masyarakat. Ulang tahun ini bukan hanya milik kami, tetapi juga milik kota Semarang. Dari layanan umum, kemoterapi kanker, hingga intervensi jantung, kami berusaha hadir dengan hati. Dan hari ini, kami berbagi pengetahuan serta pelayanan kesehatan sebagai wujud syukur.”
Suara Ilmu yang Menyelamatkan: Penyuluhan Penyakit Autoimun
Puncak acara adalah penyuluhan dari dr. Wisnu Yudho Hutomo, Sp.PD, yang mengupas tentang penyakit autoimun—sang “tentara tubuh yang salah sasaran”.
Dengan bahasa yang mudah dicerna, ia menjelaskan bahwa autoimun bukan penyakit menular, melainkan kondisi ketika sistem kekebalan tubuh justru menyerang sel-selnya sendiri. Lebih dari seratus jenis autoimun tercatat, mulai dari lupus, rematik, hingga hipertiroid.
“Autoimun sering datang diam-diam, gejalanya samar—dari kelelahan, rambut rontok, hingga nyeri sendi. Namun, dengan pola hidup sehat, deteksi dini, dan pengobatan yang tepat, penderita tetap bisa menjalani hidup layaknya orang sehat.”
Jemaat yang hadir tampak menyimak dengan serius. Beberapa bahkan mencatat, sebagian lain berbisik pelan membagikan pengalaman pribadi: seorang ibu yang anaknya sering sariawan berulang, seorang bapak yang sendinya kaku saat pagi. Penyuluhan ini menjelma ruang keakraban, tempat ilmu dan pengalaman berkelindan.
Harmoni Kecil yang Menggerakkan
Di luar ruang penyuluhan, antrean pengobatan gratis berjalan tertib. Anak-anak digandeng ibunya untuk periksa gigi, para lansia dengan sabar menunggu cek tekanan darah, sementara di meja pasar murah warga tersenyum lega mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau.
Bagi sebagian orang, mungkin sederhana. Namun bagi mereka yang hadir, layanan ini adalah hadiah berharga. Sebuah bentuk perhatian yang mengingatkan: kesehatan bukan sekadar angka di hasil laboratorium, melainkan hak yang layak dirayakan bersama.
Hari itu, Rotary Club of Semarang Bimasena dan RS Keluarga Sehat III Puri Anjasmoro telah menunjukkan bahwa kesehatan bisa menjadi jembatan kasih. Di balik obat gratis, cek darah murah, atau pasar sembako, ada pesan yang jauh lebih dalam: bahwa hidup sehat bukan milik segelintir orang, melainkan milik semua. Ulang tahun kedua RS Keluarga Sehat III pun tercatat bukan hanya sebagai penanda usia, melainkan sebagai perayaan kemanusiaan di kota Semarang. (Christian Saputro)




