Di panggung Colourful Indonesia, sebuah perayaan keberagaman yang dirajut sejak awal Januari, tampil sosok Christiana Streiff. Ia hadir bukan sekadar sebagai panitia inti yang mengenakan pakaian adat, melainkan sebagai perwujudan narasi budaya, cinta leluhur, dan marwah tradisi yang mengalir di nadinya.
Christiana memilih kebaya Sunda—busana sederhana namun anggun, mencerminkan kesantunan dan kelembutan warisan leluhur.
Kebaya itu bagai bahasa sunyi yang berbicara tentang kearifan, tentang bagaimana seorang perempuan Sunda berdiri dengan penuh kelembutan tetapi juga keteguhan.
Di kepalanya, Siger Binokasih memantulkan cahaya laksana matahari pagi. Mahkota itu bukan sekadar perhiasan, melainkan simbol kewibawaan, perlindungan, dan legitimasi.
Ukiran-ukirannya menjadi pengingat abadi akan martabat dan tanggung jawab yang diwariskan oleh para Aki, Nini Ageung, Nini Buyut, hingga Nini Alit dari garis Papa. Dengan mahkota tersebut, Christiana tampak sakral, memancarkan keanggunan sekaligus kewibawaan.
Melingkari pinggangnya, kain Sidomukti Merak Ibing bercerita dengan motif burung merak yang menari. Setiap gerak merak menyimbolkan keindahan, keluwesan, serta semangat hidup yang harmonis. Sidomukti sendiri adalah doa yang ditenun dalam helai-helainya—doa agar pemakainya senantiasa diberkahi kemuliaan, kebahagiaan, dan kesejahteraan.
Christiana tidak hanya mengenakan pakaian adat. Ia membawa serta filosofi, doa, dan cinta leluhur. Setiap lipatan kebaya, setiap kilau Siger, setiap langkah yang ia ayunkan, adalah penghormatan yang dalam terhadap warisan budaya Sunda. Kehadirannya menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini, menyampaikan pesan bahwa tradisi bukan sekadar sejarah, tetapi cahaya yang menjaga identitas dan menuntun generasi mendatang.
Di Colourful Indonesia, Christiana Streiff berdiri sebagai bukti bahwa adat dan nilai-nilai luhur tidak pernah pudar. Ia menyalakan kembali api warisan leluhur—sebuah cinta dan marwah yang terus hidup dalam dirinya, untuk diwariskan kepada dunia dan generasi yang akan datang. (Christian Saputro)