Lampung Selatan — Mahasiswa semester 5 Program Studi (Prodi) Pariwisata Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya melaksanakan kegiatan observasi lapangan dalam rangka mata kuliah Field Project Study Destinasi Pariwisata. Kegiatan tersebut berlangsung di kawasan Ekowisata Mangrove, Desa Sumber Nadi, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan, pada Kamis (2/10/25).
Rombongan mahasiswa dan dosen pendamping disambut langsung oleh Kepala Desa Sumber Nadi, I Ketut Sinda Atmita, bersama perangkat desa dan pengelola ekowisata. Dalam sambutannya, ia menyampaikan rasa bangga atas kunjungan mahasiswa IIB Darmajaya yang memiliki kepedulian terhadap pelestarian alam dan pengembangan wisata berkelanjutan.
“Kami sangat senang menerima kunjungan dari mahasiswa Prodi Pariwisata IIB Darmajaya. Semoga kunjungan ini dapat memberikan pengalaman nyata bagi mahasiswa untuk melihat bagaimana masyarakat desa kami menjaga lingkungan sekaligus mengembangkan potensi wisata mangrove,” ujar I Ketut Sinda Atmita.
Ketut Sinda Atmita menambahkan bahwa pengelolaan ekowisata di Desa Sumber Nadi dilakukan secara mandiri oleh masyarakat dengan prinsip keberlanjutan. “Kami berusaha menjaga kelestarian hutan mangrove, sambil menjadikannya sarana edukasi dan wisata alam yang bisa meningkatkan ekonomi warga,” tambahnya.
Ketua Prodi Pariwisata, Dr. Anggalia Wibasuri, S.Kom., M.M., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari pembelajaran berbasis lapangan agar mahasiswa memahami praktik langsung pengelolaan destinasi wisata.
“Melalui kegiatan observasi ini, mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga mengamati secara langsung bagaimana sebuah destinasi ekowisata dikelola. Ini adalah kesempatan untuk melihat sinergi antara masyarakat, alam, dan wisata,” jelas Dr. Anggalia.
Ia juga berharap mahasiswa dapat mengambil nilai-nilai penting dari kunjungan tersebut. “Kami ingin mahasiswa mampu menilai potensi dan tantangan pengembangan ekowisata berbasis masyarakat, serta memiliki kesadaran tinggi terhadap pelestarian lingkungan,” imbuhnya.
Selain melakukan observasi, mahasiswa juga berdiskusi dengan pengelola wisata dan masyarakat setempat untuk menggali informasi terkait strategi pengelolaan, promosi, dan keberlanjutan lingkungan. Dr. Anggalia berharap, kegiatan serupa dapat terus dilakukan di berbagai destinasi wisata lainnya di Lampung untuk memperkuat pemahaman mahasiswa terhadap konsep sustainable tourism development.(**)