Padang, Sumatera Barat | SP.CO (28 Oktober 2025) – Kegiatan yang ditunjukan kepada Pengurus Tsunami Ready Community ini dengan tema “Penguatan Community Resilience melalui Program Tsunami Ready Community pada Kawasan Pesisir Kota Padang”.
Pemerintah Kota Padang telah mengadopsi Program Tsunami Ready Community sejak tahun 2021, bekerja sama dengan UNESCO-IOC dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Program ini diterapkan di beberapa kelurahan rawan tsunami salah satunya adalah Kelurahan Purus dengan fokus pada edukasi kebencanaan, pembangunan jalur evakuasi, serta pelaksanaan simulasi evakuasi berbasis masyarakat Kelurahan Purus yang terletak di Kecamatan Padang Barat, dimana ini merupakan salah satu kawasan pesisir Kota Padang yang memiliki tingkat kerentanan tinggi terhadap bencana tsunami.
Meskipun Kelurahan Purus termasuk wilayah prioritas mitigasi, fasilitas pendukung kesiapsiagaan seperti jalur evakuasi yang memadai, titik kumpul yang jelas, peralatan P3K, dan pelatihan tanggap darurat bagi masyarakat masih terbatas.
Di sisi lain, Kelurahan Purus memiliki potensi sosial yang dapat dimobilisasi untuk program penguatan ketangguhan masyarakat, Keberadaan kelompok masyarakat, karang taruna, serta tokoh lokal yang aktif memberikan peluang besar untuk mengembangkan program Tsunami Ready Community secara partisipatif.
Berdasarkan pertimbangan risiko, kerentanan, sekaligus potensi dukungan dari masyarakat lokal, Kelurahan Purus dipandang strategis untuk dijadikan lokus pengabdian dalam rangka meningkatkan community resilience terhadap bencana tsunami.
Rinawati, S.IP, M.Si selaku dosen di Universitas Ekasakti Padang dan pengurus Forum Pengurangan Resiko Bencana Sumatera Barat (FPRB-Sumbar) sekaligus narasumber pada Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini, menegaskan pentingnya ketangguhan atau ketahanan masyarakat terhadap bencana tsunami melalui tsunami ready community.
“Program Pengakuan Tsunami Ready UNESCO-IOC (TRRP) adalah upaya berbasis komunitas internasional untuk memperkuat pencegahan dan mitigasi risiko di seluruh zona pantai global. Tujuannya adalah membangun ketahanan terhadap tsunami melalui strategi kesadaran dan kesiapsiagaan yang akan melindungi nyawa, mata pencaharian, dan harta benda dari tsunami.
Hal tersebut ditujukan salah satunya adalah untuk komunitas yang beresiko melalui 12 indikator Tsunami Ready Community sehingga ketahanan masyarakat (community resilience) terhadap bencana tsunami di Padang perlu diukur dan dievaluasi secara terus menenerus untuk ditingkatkan baik secara sosial, ekonomi, dan kapasitas komunitas.” Ungkapnya.
Rinawati juga menyoroti pentingnya untuk membangun dan memperkuat guna menciptakan masyarakat yang tangguh dan Tsunami Ready Community sehingga siap menghadapi ancaman bencana tsunami.
Kemauan dan keseriusan masyarakat yang berpartisipasi untuk melakukan meningkatkan pemahaman dan kemampuan, sehingga tercipta karakteristik masyarakat yang adaptif, dinamis partisipatif, kolaboratif dan berbasis sumber daya. Hal ini bertujuan agar hadirnya Tsunami Ready Community ini dapat mengurangi dampak krisis, membangun kemandirian, memperkuat kohesi sosial serta tentunya terciptanya adaptasi jangka panjang.
Sekretaris Tsunami Ready Community Kelurahan Purus Kecamatan Padang Barat Kota Padang Rini Handayani menyampaikan bahwa satu bulan sekali, Tsunami Ready Community melakukan sosialisasi mitigasi bencana, khususnya tsunami ke sekolah-sekolah yang berada di Kota Padang untuk dapat dilakukan simulasi apabila terjadi bencana tsunami. Selain itu, Tsunami Ready Community ini juga rutin melakukan pelatihan internal untuk meningkatkan kapasitas anggota komunitas, baik secara pemahaman maupun kemampuan, serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat, baik secara individu maupun kelompok. Ibu Rini Handayani mengapresiasi dukungan dari tim dosen Pengabdian Masyarakat Administrasi Publik FISIP UNAND.
“Kehadiran dosen dari Administrasi Publik ke Kelurahan Purus Kecamatan Padang Barat Kota Padang khususnya ke Tsunami Ready Community ini sangat berharga sekali bagi kami, dan sangat kami apresiasi.
Sebagai pengurus, kami membutuhkan dukungan secara akademis untuk memberikan penguatan ketangguhan yang melibatkan interaksi kompleks antara individu, keluarga, dan kelompok dalam suatu komunitas yang siap menghadapi krisis, sehingga dapat mengurangi kerugian dan mempercepat pemulihan apabila terjadi bencana tsunami.” katanya.
Sementara itu, Dr. Hendri Koeswara S.IP, M.Soc. Sc selaku Ketua Departemen Administrasi Publik FISIP UNAND, Dr. Roni Ekha Putera, S.IP, M.PA, Dr. Ria Ariany, M.Si dan Zahran Mabrukah Tomimi, M.AP selaku Dosen Departemen Administrasi Publik FISIP UNAND, menambahkan bahwa hadirnya Tsunami Ready Community khususnya di Kelurahan Purus Kecamatan Padang Barat Kota Padang dapat dilakukan secara bertahap dan terintegrasi, mencakup minimal dua bidang permasalahan kewilayahan yang berbeda, yaitu peningkatan kapasitas dan literasi kebencanaan masyarakat, serta penguatan sistem peringatan dini dan infrastruktur evakuasi. Program ini melibatkan setidaknya dua kelompok masyarakat utama, yakni kelompok nelayan yang tinggal dan beraktivitas di wilayah pesisir serta kelompok masyarakat umum yang terdiri atas ibu rumah tangga, pelajar, pelaku usaha kecil, dan tokoh masyarakat. Keduanya menjadi sasaran strategis karena memiliki peran kunci, baik dalam kesiapsiagaan maupun dalam proses evakuasi dan pemulihan pascabencana tsunami.
*ZMT*




