Nasional – Sebanyak 28 talenta Barista dari berbagai kota, mulai dari Semarang, Surabaya, Bandung, hingga Subang dengan seksama menyimak materi “Coffee Academy” yang digelar, Sabtu (01/11/25).
Rangkaian kegiatan RPC dan Banaran Expo diadakan di lokasi unggulannya, Kampoeng Kopi Banaran, Bawen, Kabupaten Semarang.
Dalam keterangan Sales Coordinator Marketing Kampoeng Kopi Banaran, Yohannes Putra Aditama, menjelaskan bahwa pelatihan ini fokus pada pengembangan kemampuan dasar dan profesional, jelas Putra, Sabtu (01/11/25).
“Mayoritas peserta ‘Coffee Academy’ merupakan beginner (pemula) yang bersemangat mendalami dunia kopi. Tujuan dari kegiatan ini sendiri, menyediakan landasan kuat mengenai pengetahuan dasar hingga teknik operasional kopi,” ungkap Yohannes, yang akrab disapa Joko.
Materi yang diajarkan sangat komprehensif, mencakup pengenalan alat, teknik pembuatan kopi manual (manual brewing seperti V60), penggunaan mesin espresso, hingga seni latte art.
Pelatihan ini diakhiri dengan lomba latte art, menguji kreativitas visual peserta.
Menanggapi kegiatan ini, Direktur Utama PTPN I, Teddy Yarman Danas, menggarisbawahi peran strategis perusahaan dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor hilirisasi perkebunan.
“PTPN I fokus pada kualitas hasil panen dan pengembangan kompetensi di seluruh rantai nilai. ‘Coffee Academy’ ini merupakan perwujudan nyata komitmen kami untuk meningkatkan kapabilitas barista dan wirausaha kopi di Indonesia,” tegas Teddy Yarman Danas.
“Melalui kegiatan ini berharap dapat melahirkan generasi barista unggul yang tidak hanya cakap meracik kopi, tetapi juga mampu berinovasi menciptakan menu dan menghadirkan pengalaman terbaik bagi penikmat kopi. Ini adalah langkah penting agar kopi Indonesia semakin mendunia.” harap Teddy.
Senada dengan Teddy Yarman Danas, Aidi Slamet Riyadi, salah satu barista senior pengajar dari Kampoeng Kopi Banaran, menambahkan bahwa penguasaan teknik dan perawatan alat sangat krusial.
“Seorang barista wajib mahir dalam metode manual brewing maupun pengoperasian mesin espresso sebagai bekal utama,” kata Aidi.
Selain itu, peserta juga ditekankan untuk memiliki kemampuan berkreasi atau ‘ngulik menu’ baru, yang merupakan kunci untuk tetap relevan di industri ini.
PTPN I memiliki visi untuk menjalankan “Coffee Academy” secara berkala sebagai dukungan konkret terhadap kemajuan industri kopi tanah air. Upaya ini simultan dilakukan untuk memosisikan Kampoeng Kopi Banaran sebagai benchmark pusat edukasi dan destinasi unggulan bagi para pecinta kopi di Jawa Tengah.(*)




