Sumaterapost.co – Polemik terkait kualitas pembangunan Bendung Way Kertosari di Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Lampung Selatan, mulai menemukan titik terang. Sebelumnya, proyek tersebut santer diberitakan dikerjakan secara asal-asalan dan minim pengawasan. Namun, pihak pelaksana melalui mandor lapangan memberikan klarifikasi berbeda.
, Edi, selaku mandor proyek, membantah tudingan bahwa pekerjaan dilakukan tanpa pengawasan.
> “Pengawasan tetap berjalan. Pengawas dari pihak pelaksana maupun dari Dinas PU rutin melakukan pengecekan. Saya juga setiap pagi memberikan instruksi kepada pekerja dan memastikan material telah masuk sebelum saya meninggalkan lokasi,” ujar Edi, Kamis (6/11/2025).
Ia juga menepis anggapan bahwa pekerjaan dilakukan tanpa memperhatikan kualitas. Menurutnya, kondisi alam dan letak proyek yang berada di aliran sungai menjadi tantangan tersendiri selama proses pembangunan.
> “Lokasi sempat terkena banjir saat pekerjaan berlangsung. Tapi justru itu menunjukkan konstruksinya kuat karena tidak mengalami kerusakan,” tegasnya.
Edi menambahkan, akses jalan yang sulit dilalui kendaraan pengangkut material turut memperlambat progres pembangunan di lapangan
Warga Soroti Sistem Pengupahan Pekerja
Di sisi lain, warga setempat mengungkapkan bahwa faktor teknis bukan satu-satunya penyebab hasil proyek dinilai kurang maksimal. Seorang warga yang enggan disebutkan namanya menyebutkan adanya persoalan pengupahan buruh.
> “Para pekerja mengeluh hanya diberi uang pinjaman Rp100 ribu per minggu dengan alasan dana belum cair. Padahal mereka sudah bekerja keras,” ungkap warga tersebut.
Ia menilai, sistem pengupahan yang tidak lancar menyebabkan motivasi dan kinerja pekerja menurun.
> “Kalau tenaga kerjanya sudah tidak semangat karena merasa dirugikan, wajar kalau hasilnya tidak maksimal,” tambahnya.
Media mendesak instansi terkait untuk melakukan evaluasi dan pemeriksaan menyeluruh terhadap proyek Bendung Way Kertosari, baik dari aspek teknis konstruksi maupun sistem pengelolaan tenaga kerja.
Apabila ditemukan indikasi pelanggaran atau penyimpangan anggaran, maka pihak terkait harus diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Dari investigasi media ini, Proyek Bendung Way Kertosari diketahui merupakan pembangunan infrastruktur irigasi yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian serta kesejahteraan warga sekitar. Namun, berbagai persoalan teknis dan dugaan ketidakteraturan pelaksanaan menuntut adanya transparansi, pengawasan, dan penegakan aturan yang ketat. ( Team)




