Semarang — Semangat kebersamaan dan keberagaman akan bergema lewat alunan musik jazz dalam gelaran Loenpia Jazz 2025 bertema “Kita Indonesia, Pokokmen Jazz!” yang akan digelar pada Minggu, 23 November 2025, mulai pukul 10.00 WIB di Auditorium RRI Semarang.
Acara ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya.
Diselenggarakan oleh Komunitas Jazz Ngisoringin Semarang, Loenpia Jazz memasuki tahun ke-12 pelaksanaannya. Festival ini menjadi simbol konsistensi komunitas musik dalam merawat tradisi jazz sekaligus menjadikannya ruang inklusif bagi semua kalangan, dari musisi senior hingga talenta muda.
Line-up tahun ini menghadirkan penampil lintas kota dan komunitas:- Legato Jazz Club (Jakarta) ,Stargaze (Jazz Muria Kudus), PiLiPe Solo Jazz Activity (Solo), Blue Matter Trio (Jazz Mben Senen Jogja), Sahaja Ensemble (Purwokerto), 23 Kuartet, Jazztronomy,Alit Sinyo Idea, dan DD Project Band.
“Jazz adalah bahasa universal. Melalui Loenpia Jazz, kami ingin menunjukkan bahwa musik ini bisa dinikmati siapa saja—tanpa batas usia, status, atau latar belakang,” ujar Gatot Hendraputra, salah satu pendiri Jazz Ngisoringin.
Tak hanya suguhan musikal, acara ini juga menjadi ruang silaturahmi antar komunitas musik, media, serta institusi budaya. Sejumlah pihak turut mendukung perhelatan ini, seperti Forum Jazz Indonesia, Komunitas Jazz Indonesia, Warta Jazz, RRI Semarang, Disbudpar Kota Semarang, serta dukungan penuh dari Pemerintah Kota Semarang.
Dengan dukungan juga dari pihak swasta seperti Upside Studio, Janitra Catering, dan tokoh masyarakat seperti Bapak Jhonny Hendrawan dan Bapak Kokok Soesman, Loenpia Jazz 2025 kembali menegaskan posisinya sebagai festival musik yang lahir dari semangat gotong royong dan cinta pada budaya.
Loenpia Jazz bukan sekadar festival—ia adalah pernyataan bahwa Semarang punya tempat yang layak dalam peta jazz nasional, bahkan internasional. Pokokmen jazz! (Christian Saputro)




