Sumaterapost.co – Simalungun | Antrean panjang kendaraan yang hendak mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Raya berpotensi menimbulkan kemacetan parah. Namun berkat tindakan cepat Kepala Satuan Sabhara dan Lalu Lintas (Kasat Samapta) Polres Simalungun yang turun langsung, arus lalu lintas tetap lancar dengan penerapan sistem buka-tutup yang efektif.
Kepala Seksi Humas Polres Simalungun, AKP Verry Purba, saat dikonfirmasi pada Kamis malam (04/12/2025) sekitar pukul 19.10 WIB, menjelaskan bahwa pengamanan dan pengaturan lalu lintas di SPBU Raya telah berlangsung sejak siang hari. “Pak Kasat Samapta langsung memimpin personelnya untuk mengatur antrean sejak pukul 12.00 WIB dan masih berlangsung hingga malam ini,” ujar Verry Purba.
Kepala Satuan Samapta Polres Simalungun, AKP Rudi Handoko, S.H., M.H., mengatakan bahwa pengaturan lalu lintas di SPBU Raya pada Kamis, ini dilakukan untuk mencegah gangguan kamtibmas akibat lonjakan volume kendaraan. “Kami melihat ada peningkatan signifikan kendaraan roda empat dan roda dua yang ingin mengisi BBM. Jika tidak diatur dengan baik, bisa terjadi kemacetan total di jalur lintas Pematang Raya,” ungkap Kasat Samapta.
Lonjakan antrean terjadi karena stok BBM yang terbatas di SPBU Raya. Berdasarkan informasi yang diterima petugas, stok solar tersedia sebanyak 16.000 liter sementara pertalite hanya 10.000 liter. “Dengan stok terbatas seperti ini, kami harus memastikan distribusi BBM berjalan tertib dan tidak menimbulkan kekacauan,” kata Kasat Samapta.
Untuk mengatasi situasi ini, Kasat Samapta bersama personel Sat Samapta Polres Simalungun menerapkan strategi pengaturan yang terstruktur. “Kami menggunakan sistem buka-tutup untuk mencegah kemacetan di jalur lintas Pematang Raya. Jadi tidak semua kendaraan langsung masuk ke SPBU, tapi diatur secara bergiliran,” ucapnya.
Sistem buka-tutup yang diterapkan terbukti efektif. Petugas membuka akses masuk SPBU untuk sejumlah kendaraan, kemudian menutupnya sementara sambil mengatur arus lalu lintas yang melintas. “Ketika antrean di dalam SPBU sudah berkurang, kami buka lagi untuk kendaraan berikutnya. Begitu seterusnya,” ungkap salah satu personel yang bertugas.
Pengaturan antrean juga dilakukan dengan pembagian jalur yang jelas. Untuk kendaraan roda empat, antrean dilakukan satu jalur dari arah bawah, yaitu dari Pematang Siantar menuju SPBU. “Kami arahkan semua mobil dari satu arah saja agar tidak saling berhadapan dan menimbulkan kemacetan,” kata Kasat Samapta.
Sementara untuk sepeda motor, pengaturan dilakukan satu jalur dari arah atas, yaitu dari Pematang Raya menuju SPBU. “Dengan pemisahan jalur seperti ini, kendaraan roda empat dan roda dua tidak saling bersinggungan, sehingga antrean lebih tertib,” ucap Kasat Samapta.
Para petugas yang bertugas terlihat sigap mengatur kendaraan dengan gestur tangan dan peluit. Beberapa personel ditempatkan di beberapa titik strategis: di pintu masuk SPBU, di tengah jalan untuk mengatur arus yang melintas, dan di dalam SPBU untuk membantu pengemudi parkir dengan rapi.
“Kami pastikan tidak ada kendaraan yang parkir sembarangan atau memotong antrean. Semua harus tertib mengikuti jalur yang sudah ditentukan,” ungkap salah satu petugas yang bertugas di pintu masuk SPBU.
Pengendara yang melintas di lokasi mengapresiasi kehadiran petugas. “Untung ada polisi yang ngatur. Kalau nggak, pasti macet parah ini. Mobilnya banyak banget yang mau isi bensin,” ujar salah seorang pengendara mobil yang sedang antre.
Hingga malam hari, kegiatan pengamanan dan pengaturan masih terus berlangsung. Kasat Samapta memastikan bahwa personelnya akan tetap berada di lokasi hingga antrean selesai. “Kami akan tetap di sini sampai situasi kondusif dan semua kendaraan yang antre sudah terlayani,” kata AKP Rudi Handoko dengan tegas.
Kasat Samapta juga mengingatkan masyarakat untuk tetap bersabar dan tertib saat mengisi BBM. “Kami memahami masyarakat membutuhkan BBM, tapi harus tetap tertib dan mengikuti arahan petugas. Jangan saling mendahului atau parkir sembarangan kerena bisa mengganggu pengendara lain. (ns*)




