Sumatrapost.co, Palembang – Peringatan Hari Bela Negara ke-77 yang digelar Pemerintah Kota Palembang di halaman Sekretariat Daerah Kota Palembang, Jumat (19/12/2025), menjadi momentum penegasan bahwa bela negara tidak hanya dimaknai sebagai kewajiban militer, tetapi juga diwujudkan melalui kepedulian sosial dan persatuan bangsa.
Asisten III Setda Kota Palembang, Akhmad Bastari, selaku Inspektur Upacara, menegaskan bahwa tantangan bangsa saat ini semakin kompleks dan multidimensi.
“Dunia hari ini penuh ketidakpastian. Rivalitas geopolitik, disrupsi teknologi, hingga arus informasi yang sangat mudah dimanipulasi menjadi ancaman nyata bagi persatuan bangsa,” ujar Bastari saat membacakan amanat.
Ia menambahkan, bela negara di era modern menuntut kesiapsiagaan seluruh elemen masyarakat, tidak hanya aparat negara.
“Ancaman terhadap kedaulatan negara tidak lagi berbentuk kontak fisik semata. Radikalisme, penyebaran hoaks, serta dampak bencana alam adalah bagian dari tantangan yang harus kita hadapi bersama,” tegasnya.
Dalam amanat tersebut, Bastari juga mengajak peserta upacara meneladani semangat perjuangan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) tahun 1948 di Bukittinggi.
“Keberanian para pendiri bangsa dalam menjaga eksistensi Republik melalui PDRI harus menjadi inspirasi kita. Dari sanalah nilai bela negara lahir dan terus relevan hingga hari ini,” katanya.
Peringatan Hari Bela Negara tahun ini, lanjut Bastari, terasa lebih emosional karena disertai pesan solidaritas bagi masyarakat di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang tengah dilanda bencana alam.
“Wilayah-wilayah tersebut memiliki peran penting dalam sejarah berdirinya Republik Indonesia. Tanpa keberanian rakyat di sana, sejarah bangsa ini akan sangat berbeda,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa empati dan solidaritas merupakan bagian tak terpisahkan dari semangat bela negara.
“Hari ini, bela negara kita wujudkan dengan membantu, mendoakan, dan menguatkan saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah,” tambahnya.
Sesuai tema peringatan tahun ini, Pemerintah Kota Palembang mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menerjemahkan cinta tanah air ke dalam aksi nyata.
“Mulai dari membantu sesama yang terkena bencana, menjaga ruang siber dari hoaks dan provokasi, hingga memperkuat ekonomi keluarga dan berkontribusi dalam pembangunan daerah,” jelas Bastari.
Upacara ditutup dengan doa bersama untuk keselamatan bangsa dan pemulihan daerah-daerah yang terdampak bencana.
“Momentum Hari Bela Negara ini mengingatkan kita bahwa persatuan adalah fondasi utama agar Indonesia tetap berdiri tegak menghadapi setiap tantangan global,” pungkas Bastari.




