Sumatrapost.co, Palembang — Setelah bertahun-tahun bekerja dalam keterbatasan status, ribuan pegawai lapangan di lingkungan Pemerintah Kota Palembang akhirnya memperoleh kepastian. Wali Kota Palembang Ratu Dewa secara resmi melantik 2.037 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu Angkatan 2025, Senin pagi (22/12), di halaman Rumah Dinas Wali Kota Palembang, Jalan Tasik, Kambang Iwak.
Suasana pelantikan berlangsung penuh haru dan rasa syukur. Para peserta yang selama ini berstatus pegawai harian lepas (PHL) tampak tak kuasa menyembunyikan kebahagiaan setelah perjuangan panjang mereka berbuah pengakuan dari negara.
Para PPPK Paruh Waktu yang dilantik berasal dari beragam latar belakang profesi, mulai dari petugas kebersihan, sopir angkutan sampah, hingga tenaga teknis lainnya yang selama ini menjadi garda terdepan pelayanan publik di Kota Palembang.
Dalam sambutannya, Wali Kota Ratu Dewa menegaskan bahwa pelantikan ini merupakan wujud kehadiran pemerintah dalam memberikan keadilan dan kepastian bagi para pekerja yang telah lama mengabdi.
“Bapak dan Ibu sudah bekerja puluhan tahun untuk kota ini. Hari ini bukan sekadar pelantikan, tetapi pengakuan atas dedikasi dan pengabdian yang selama ini mungkin tidak terlihat,” ujar Ratu Dewa.
Ia menyebut, di balik bersihnya kota dan lancarnya pelayanan publik, terdapat kerja keras para pegawai lapangan yang bekerja sejak dini hari hingga larut malam.
“Kota Palembang berdiri karena tangan-tangan yang bekerja dalam senyap. Hari ini, negara menghargai itu,” tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, Ratu Dewa turut mengangkat kisah dua PPPK Paruh Waktu yang dianggap mewakili ribuan cerita pengabdian lainnya, yakni Ibu Samsia Kurniati dan Bapak Parin.
Ibu Samsia Kurniati, petugas kebersihan kelahiran 1973, telah menyapu jalanan Kota Palembang sejak 2007. Selama 18 tahun, ia memulai aktivitas sejak pukul lima pagi, menghadapi panas, debu, dan risiko lalu lintas demi menjaga kebersihan kota.
“Walaupun penghasilan terbatas, saya tetap bekerja dengan ikhlas. Alhamdulillah, hari ini saya merasa diperhatikan dan dihargai,” ucap Samsia dengan mata berkaca-kaca.
Ia mengaku sempat gagal dalam seleksi PPPK sebelumnya, namun tak pernah berhenti berharap.
“Saya percaya kerja keras tidak pernah sia-sia. Hari ini menjadi bukti itu,” tambahnya.
Sementara itu, Bapak Parin, sopir angkutan sampah kelahiran 1969, telah mengabdi sejak 2005. Selama dua dekade, ia mengangkut sampah dari berbagai sudut kota dalam kondisi kerja yang tidak selalu mudah.
“Saya bekerja bukan hanya untuk keluarga, tapi juga untuk kota ini. Selama bisa bermanfaat, saya akan terus bekerja dengan sungguh-sungguh,” ujar Parin.
Ratu Dewa mengingatkan agar status baru sebagai PPPK Paruh Waktu tidak mengubah sikap dan nilai-nilai sosial para pegawai.
“Status boleh berubah, tapi kepribadian jangan. Tetaplah santun, rendah hati, dan menjaga hubungan baik dengan masyarakat,” pesannya.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga integritas, loyalitas, dan profesionalisme sebagai aparatur pemerintah.
Kepala BKPSDM Kota Palembang M. Yanuarpan menambahkan bahwa pelantikan ini membawa tanggung jawab besar bagi para PPPK Paruh Waktu.
“Setiap tugas yang Saudara jalankan adalah bagian dari pelayanan publik. Masyarakat menaruh harapan besar kepada kita semua,” katanya.
Ia menegaskan bahwa etika kerja dan disiplin harus menjadi pegangan utama.
“Bekerjalah dengan penuh tanggung jawab, sesuai pesan Bapak Wali Kota, tetap santun dan rendah hati,” tutupnya.
Pelantikan 2.037 PPPK Paruh Waktu ini menjadi awal babak baru bagi pengelolaan sumber daya manusia di Kota Palembang. Dengan status yang lebih jelas dan perlindungan yang lebih baik, diharapkan kualitas pelayanan publik semakin meningkat.
Di tengah suasana penuh syukur, ribuan PPPK Paruh Waktu berdiri tegak mengucapkan sumpah, menandai tekad untuk terus mengabdi bagi Kota Palembang dengan semangat baru dan pengabdian yang lebih kuat.




