Sumaterapost | Lampung Selatan – Mengisi masa libur dengan kegiatan bermanfaat, Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) 1 Way Panji menggelar kegiatan gotong royong membersihkan selokan pembuangan air yang melintasi kawasan pemukiman warga. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian terhadap kebersihan lingkungan sekaligus upaya preventif mencegah dampak pencemaran akibat aktivitas dapur Makan Bergizi Gratis (MBG), Sabtu (27/12/2025).
Kegiatan gotong royong tersebut merupakan inisiatif para relawan yang sehari-hari bertugas di dapur MBG. Tanpa instruksi formal, para relawan secara sukarela menyisihkan waktu liburnya untuk turun langsung membersihkan saluran air yang berpotensi menjadi sumber pencemaran lingkungan jika tidak dirawat secara berkala.
Di sela-sela kegiatan, Saijo, salah seorang relawan dapur MBG, mengungkapkan bahwa kepedulian terhadap lingkungan merupakan tanggung jawab bersama, terlebih bagi pihak yang menjalankan aktivitas pengolahan makanan dalam skala besar.
“Sudah seharusnya kita memikirkan dampak terhadap lingkungan sekitar. Aktivitas dapur bisa menghasilkan sisa makanan maupun limbah olahan. Jika tidak dikelola dengan baik, hal tersebut dapat mencemari lingkungan, baik melalui aroma yang tidak sedap maupun kotoran yang terbawa aliran air,” ujar Saijo.
Menurutnya, membersihkan selokan bukan hanya soal kebersihan visual, tetapi juga langkah penting menjaga kualitas lingkungan hidup masyarakat yang tinggal di sekitar dapur MBG. Ia menegaskan bahwa kepedulian semacam ini harus menjadi bagian dari etos kerja para relawan.
Hal senada disampaikan Yasir, relawan dapur MBG lainnya. Ia menilai bahwa keterlibatan relawan dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar merupakan bentuk tanggung jawab moral terhadap warga.
“Sudah selayaknya kami sebagai relawan ikut peduli terhadap kebersihan lingkungan, khususnya air yang mengalir di selokan pemukiman warga. Tujuannya agar masyarakat terhindar dari penyakit-penyakit yang bisa muncul akibat limbah yang dihasilkan dari aktivitas dapur,” kata Yasir.
Lebih lanjut, Yasir menambahkan bahwa keberadaan dapur MBG tidak hanya ditujukan untuk memberikan manfaat berupa pemenuhan gizi dan pembukaan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar, tetapi juga harus disertai dengan kesadaran untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.
“Jadi tidak hanya bermanfaat bagi warga dalam membuka lapangan kerja, tetapi kami juga tetap memperhatikan dampak yang mungkin ditimbulkan oleh dapur, dan berupaya agar dampak tersebut tidak merugikan masyarakat,” tambahnya.
Kegiatan gotong royong ini mendapat respons positif dari warga sekitar.
Selain memperlancar aliran air, pembersihan selokan dinilai mampu mengurangi potensi genangan, bau tidak sedap, serta risiko penyakit yang kerap muncul akibat saluran air yang tersumbat.
Melalui kegiatan ini, SPPG 1 Way Panji berharap dapat menumbuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, serta memperkuat hubungan harmonis antara relawan dapur MBG dan masyarakat sekitar. ( Shodri. F )




