Bandarlampung – Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS mengatakan, pada abad 21 ini, alumni perguruan tinggi (PT) harus memiliki karakter (ciri khas) .
Dalam orasi ilmiahnya di hadapan wisudawan dan civitas akademika Universitas Saburai Bandarlampung di kampus perguruan tinggi tersebut, Senin (23/10), Prof. Rokhmin Dahuri menyebutkan, karakter yang dibutuhkan saat ini adalah karakter yang memiliki kompetensi pada bidang IPTEK dan seni, memiliki kemampuan analisis, sintesis, kritis, kreatif, inovatif, dan problem solving.
Selain itu, lanjutnya, alumni perguruan tinggi juga harus menguasai dan terampil menggunakan teknologi digital termasuk komputer, HP, dan gadget lainnya, memiliki soft skills, dan menguasai sedikitnya satu bahasa asing seperti Inggris, Arab, atau Mandarin.
Para alumni perguruan tinggi juga harus berakhlak mulia, jujur, amanah, fathonah (cerdas dan visioner), tabligh, berempati, menyayangi sesama makhluk Tuhan YME, sabar, bersyukur, dan qanaah.
Oleh karena itu, Prof. Rokhmin mengharapkan agar para wisudawan dan wisudawati Universitas Saburai dapat memperkirakan dan menentukan jenis-jenis IPTEK, keahilan, profesi, dan profil (karakter) SDM (lulusan Peguruan Tinggi) yang dibutuhkan saat ini dan di masa depan (abad-21).
Menurut Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI itu, ada 12 (duabelas) kelompok IPTEK dan keahlian yang dibutuhkan di abad-21 ini.
Ke-12 kelompok tersebut, antara lain IPTEK, yang terkait dengan teknologi dan manajemen untuk memproduksi semua jenis produk dan jasa untuk memenuhi lima kebutuhan dasar manusia secara produktif, efisien, berdaya saing, inklusif (berkeadilan), ramah lingkungan dan berkelanjutan (sustainable).
Kemudian, yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan sekunder dan kebutuhan tersier manusia.
Kebutuhan lainnya yang terkait dengan pembangunan infrastruktur seperti jalan, pelabuhan laut, bandara, air bersih, bendungan, jaringan irigasi, jaringan listrik, jaringan pipa gas, dan kabel di bawah laut dan yang terkait dengan transportasi, komunikasi, dan konektivitas digital.
Yang tak kalah pentingnya adalah yang terkait dengan aspek HANKAM (Pertahahan dan Keamanan) termasuk industri pertahanan dan yang terkait dengan eksplorasi, eksploitasi (produksi), pengolahan, transprotasi, dan distribusi berbagai jenis mineral dan bahan tambang dan galian.
Kemudian, yang terkait dengan teknologi dan manajemen lingkungan supaya pembangunan ekonomi dapat berlangsung secara berkelanjutan. (ab)




