Oleh : Christian Heru Cahyo Saputro *)
Di tangan Sapto Sugiyo, lukisan bukan sekadar soal bentuk dan warna. Ia adalah tafsir hidup atas nilai, budaya, dan kemanusiaan. Karya terbarunya, “Anak Indonesia Mengajarkan Kerukunan”, adalah perenungan sunyi yang dituangkan dalam akrilik—sebuah fragmen kecil dari desa, namun memuat gema besar tentang toleransi.
Lukisan ini memadukan suasana tradisional dengan sentuhan kontemporer. Anak-anak duduk bersila menyimak pertunjukan wayang kulit di ruang sempit yang dindingnya menyerupai tekstur kardus. Tirai biru membingkai panggung kecil tempat dalang memainkan tokoh-tokoh pewayangan. Di pinggir ruang, seekor kucing dan anjing duduk diam—tanpa saling terusik. Detail kecil yang menguatkan pesan: kerukunan itu mungkin, bahkan di ruang paling sederhana.
Sapto, perupa asal Solo yang karyanya sering menjuarai kompetisi bergengsi, membungkus pesan besar ini dalam kesederhanaan visual. Anak-anak dari latar berbeda duduk sejajar, tanpa sekat, larut dalam cerita yang sama. Itulah gambaran ideal dari Indonesia: beragam tapi duduk dalam satu ruang, mendengarkan satu panggung, dan berbagi satu masa depan.
Menurut Sapto, karya ini merupakan refleksi atas nilai luhur sebagaimana yang pernah dirintis Rasulullah melalui Piagam Madinah—perjanjian hidup damai antarumat beragama. Dalam konteks kita, Pancasila adalah pengejawantahan nilai itu: menjamin kebebasan, menjunjung kebersamaan, dan memelihara perdamaian.
Lukisan ini bukan hanya nostalgia masa kecil. Ia adalah peringatan lembut bahwa sebelum segala kekacauan dewasa datang, kita pernah hidup damai, duduk bersama, dan mendengar dongeng di panggung kardus. Dan barangkali, dari situlah seharusnya kita kembali belajar—pada anak-anak, pada kesederhanaan, dan pada nilai yang tak lekang oleh zaman: toleransi.
Kiprah Sapto Sugiyo di Jagad Seni Rupa
Sapto Sugiyo, pelukis asal Solo kelahiran Kendal pada 23 Februari 1971, dikenal sebagai salah satu perupa hyperrealis terkemuka di Indonesia. Lulusan IKIP Semarang (sekarang UNNES) tahun 1997 ini telah mengukir prestasi gemilang dalam berbagai kompetisi seni lukis bergengsi, baik di dalam maupun luar negeri.
Prestasi dan Penghargaan
– Pemenang Utama Indofood Art Awards 2002
– Pemenang Utama Ancol Golden Palette 2005
– Penghargaan Khusus Jakarta Art Awards 2006
– Pemenang Utama Jakarta Art Awards 2012
– Gold Award UOB Painting of the Year 2015
Karya-karya Sapto Sugiyo sering kali mengangkat tema sosial dan budaya, dengan pendekatan visual yang kuat dan detail yang memukau. Karyanya yang terkenal “Lorong Kebebasan” dan “Keluarga Sakinah”, yang memenangkan penghargaan utama dalam Jakarta Art Awards 2012.
Pameran dan Partisipasi
Sapto Sugiyo aktif berpartisipasi dalam berbagai pameran seni rupa, baik nasional maupun internasional, termasuk:
– ArtJog
– Biennale Jawa Tengah
– Art Jakarta
– Pameran di Malaysia dan Singapura
Dengan dedikasi dan konsistensinya dalam berkarya, Sapto Sugiyo terus memberikan kontribusi signifikan dalam dunia seni rupa Indonesia.
*) Jurnalis tukang tulis penyuka dunia seni rupa tinggal di Tembalang, Semarang.