Sumaterapost.co | Tanggamus – Sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan potensi lokal dan ekonomi kreatif berbasis lingkungan, Syahroni Kadiv Inteligen dan Investigasi GWI DPC Tanggamus dan juga Kepala Biro Bintang Broadcast Media (BBM) Kabupaten Tanggamus, melakukan kunjungan ke Wisata Edukasi Lebah Madu IKAT yang terletak di Pekon Tanjungan, Kecamatan Pematang Sawa, Kabupaten Tanggamus, Lampung.
Kunjungan ini menjadi momentum penting bagi insan media dalam mendorong promosi potensi unggulan daerah, sekaligus memperkuat peran media sebagai mitra strategis pembangunan daerah. Wisata edukasi ini dikelola oleh Asmawan Priyadi, selaku Wakil Kepala Biro Bintang Broadcast Media Tanggamus, yang juga merupakan pemilik usaha Madu IKAT (Bukan SENGAT Tanggamus) — madu lebah klanceng murni hasil alam Tanggamus yang terjaga ekosistemnya.
Dalam kesempatan tersebut, Syahroni (Ang Oni) meninjau langsung lokasi budidaya lebah klanceng, melihat proses produksi madu, serta berbincang dengan pengelola mengenai potensi pengembangan wisata edukatif berbasis lingkungan yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat sekitar.
“Kami bangga dengan inisiatif yang dilakukan oleh rekan kami, Asmawan Priyadi. Ini bukti nyata bahwa potensi alam Tanggamus dapat diolah menjadi sumber ekonomi kreatif yang edukatif, sehat, dan berkelanjutan,” ujar Anggota Oni.
Madu IKAT sendiri dikenal sebagai produk unggulan yang dihasilkan dari lebah klanceng dengan kualitas alami dan mutu terjamin. Melalui pendekatan edukatif, lokasi ini tidak hanya menjadi tempat rekreasi, tetapi juga wadah pembelajaran tentang budidaya lebah dan pelestarian ekosistem alam.
Sementara itu, Asmawan Priyadi menyampaikan terima kasih atas perhatian dan dukungan dari rekan media GWI, khususnya Bintang Broadcast Media. Ia berharap sinergi antara media dan pelaku usaha lokal dapat menjadi dorongan besar bagi kemajuan sektor wisata edukasi di Kabupaten Tanggamus.
“Kami terus berkomitmen menjadikan Madu IKAT sebagai ikon produk alami Tanggamus yang menyehatkan dan mendidik. Semoga melalui peran media, potensi ini bisa dikenal luas di tingkat daerah maupun nasional,” ungkap Asmawan.
Dengan semangat kolaborasi dan dukungan lintas sektor, Wisata Edukasi Lebah Madu IKAT diharapkan dapat tumbuh menjadi destinasi agrowisata unggulan Tanggamus yang memperkuat citra daerah sebagai penghasil madu klanceng alami dan pusat pembelajaran lingkungan yang inspiratif.
(Tim Gwi)




