PESISIR BARAT – Belum dibayarnya insentif Peratin (Kepala Desa) dan perangkat pekon yang ada di Pesisir Barat membuat puluhan pemimpin tingkat desa menyambangi kantor DPRD Pesisir Barat, Kamis (6/4/2023).
Tujuan kedatangan puluhan Peratin yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Pesisir Barat itu untuk menyampaikan uneg-uneg kepada wakil rakyat.
“Kami malu, kasian dengan perangkat pekon, sudah enam bulan belum menerima insentif (gaji) sementara mereka bekerja kontinyu, dan mempunyai beban keluarga. Makanya kami datang mengadukan nasib (curhat) kepada DPRD Pesisir Barat,” ujar salah seorang Peratin.
Rifzon, anggota DPRD dari fraksi PDI perjuangan mengatakan, insentif memang harus dibayar. Akan tetapi mungkin karena keadaan keuangan di sedang bergejolak, hak para Peratin dan aparat pekon selama enam bulan belum terbayarkan.
Menurutnya keterlambatan membayar gaji atau insentif Peratin, perlu dipertanyakan kepada dinas terkait.
“Sangat saya sayangkan, kedatangan Peratin secara mendadak. Coba kalau terencana, kita akan duduk bersama. Dinas terkait kita undang guna membahas persoalan yang sedang menimpa Peratin dan aparat Pekon,” ucap Wakil Ketua I DPRD Pesisir Barat itu.
Ditambahkannya, kalau sudah duduk bersama dengan dinas terkait mungkin saja akan ketemu solusi. Meski demikian pihaknya yakin keterlambatan pemberian penghasilan tetap kepada peratin dan perangkatnya bukan unsur kesengajaan pemerintah daerah, jelas Rifzon.
Hadir menerima puluhan Peratin, Ketua DPRD Pesisir Barat Agus Cik, Wakil Ketua I Rifzon, Wakil Ketua II Ali Yudiem, anggota DPRD Rohan Efendi, Reza Pahlevi, M Towil dan Kadek. Gus




