Sumaterapost – Binjai | Dukungan dan kerjasama multisektoral merupakan modal utama dalam membangun prestasi olahraga Kota Binjai, khususnya di cabang olahraga sepakbola.
Hal tersebut diungkapkan tokoh penggiat dan pembina olahraga yang juga anggota Komisi B DPRD Kota Binjai, H Juli Sawitma Nasution SH MH, saat menghadiri focus group discussion membahas masa depan persepakbolaan Kota Binjai di Kafe Kolam Garden, Minggu, (05/12/2021) pagi.
“Dalam arti, lembaga pembina olahraga, baik KONI dan PSSI, harus mampu berkolaborasi dengan pemerintah dan swasta dalam menjalankan program pembinaan atlet usia dini, peningkatan kuantitas dan kualitas kompetisi, serta masa depan karier dan kesejahteraan bagi atlet,” ungkap Sawit.
Menurut mantan Ketua KONI Kota Binjai yang kini menjabat sebagai Ketua Pengkot PBVSI Kota Binjai tersebut, kendala finansial memang menjadi masalah utama yang selalu dihadapi lembaga pembina olahraga untuk membangun prestasi.
Apalagi diakui Sawit, sepakbola menjadi salah satu cabang olahraga mahal, karena membutuhkan anggaran operasional yang besar. Selain bersifat olahraga tim, olahraga permainan ini pun membutuhkan sarana dan prasarana dengan standar khusus.
“Memang persoalan utama di sepakbola ini umumnya berkaitan dengan kondisi finansial. Sebab satu klub itu harus menyiapkan anggaran minimal sebesar Rp 1 miliar untuk menutupi kebutuhan operasional dalam satu tahun. Ini akan terus bertambah seiring meningkatnya level kompetisi,” ujarnya.
Sawit juga menilai, diperlukan pula keberanian, tekad, dan komitmen dari para pembina olahraga untuk bekerja keras mengupayakan anggatan, serta bernagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan program pembinaan atlet muda dari level pengurus klub.
“Walaupun kita sadar, pemerintah tidak dapat membantu menyediakan anggaran untuk klub sepakbola profesional, namun bantuan dalam bentuk lain masih dapat diberikan, semisal sarana dan prasarana, termasuk dukungan finansial dari pihak sponsor,” terangnya.
Sementara itu, Manajer Binjai City FC, Ferdy Yupa SE, mengakui, saat ini masih banyak pembina sepakbola di Kota Binjai belum menerapkan manajemen pengelolaan klub dan SSB dengan tepat. Bahkan sebagian klub masih bergantung pada bantuan dari pemerintah untuk mencukupi dana operasionalnya.
Padahal menurut Ferdy, klub dan SSB sudah seharusnya lebih mandiri dalam mengupayakan kebutuhan operasional, khususnya dengan memanfaatkan potensi finansial dari hal lain.
“Untuk mencukupi dana operasional klub, coba sekarang sistemnya kita balik. Yang pertama itu, cari dana dari donatur. Kedua, kumpulkan donasi dari pengurus klub. Ketiga, cari sponsor pendukung. Keempat, barulah upayakan bantuan dari pemerintah,” ungkapnya.
Berkaitan dengan upaya menjamin keberlangsungan karier dan kesejahteraan para pemain, menurut Ferdy, klub dan SSB juga harus memiliki relasi yang luas, semisal melakukan perjanjian kerjasama dengan klub-klub besar yang mapan.
“Sehingga jika ada pemain di suatu klub yang dianggap punya kemampuan baik, maka dia dapat mengembangkan kariernya di klub lain dengan level kompetisi yang lebih tinggi. Dengan catatan, klub asal si pemain juga ikut diuntungkan secara finansial,” serunya.
Sebelumnya, Ketua SSB Bintang Muda FC, yang juga penggagas pertemuan itu, M Jefri Siregar SE, mengatakan, focus group discussion membahas masa depan persepakbolaan Kota Binjai merupakan sarana silaturahmi dan diskusi antara para pengurus klub dan SSB dengan seluruh organisasi dan lembaga pembina olahraga.
Acara ini sendiri sengaja digelar demi mencari berbagai solusi, strategi, dan rumuan program peningkatan prestasi sepakbola Kota Binjai, serta membahas berbagai permasalahan yang kerap dihadapi klub dan SSB. L
“Jadi, acara ini murni kami laksanakan sebagai bentuk kepedulian untuk memajukan prestasi olahraga Kota Binjai, khususnya sepakbola, serta menjadi sarana yang baik dalam mewujudkan revolusi olahraga ke arah yang lebih baik,” jelas Jefri.
Turut hadir, Sekretaris Dispora Kota Binjai, H Nizwansyah SSos, Sekretaris KONI Kota Binjai, Yusdi Ghazali, para perwakilan klub dan SSB, penggiat, pembina, dan wartawan olahraga, serta sejumlah legenda sepakbola asal Kota Binjai. (andi)




