Sumaterapost.co – Sergai | Sebuah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Dusun II Desa Sei Buluh, Kecamatan Sei Bamban, Sergai, sedang menjadi pusat perhatian warga setempat.
Namun, bukan karena prestasi pabrik, melainkan karena bau limbah yang sangat mengganggu yang diduga dilepaskan oleh pabrik tersebut. Keluhan warga semakin memuncak selama musim hujan, ketika bau limbah semakin menyengat dan lalat menjadi masalah serius.
Para warga yang merasa terganggu oleh bau limbah yang diduga dari PKS ini memutuskan untuk mengungkapkan ketidaksetujuan mereka terhadap pembangunan pabrik sawit tersebut. MR (50), seorang warga, menegaskan betapa tidak setuju mereka terhadap pabrik ini. Dia merasa sangat resah dengan bau limbah sawit yang menyebar di sekitarnya, terutama selama musim hujan.
Warga berharap agar Pemda Serdang Bedagai mempertimbangkan ulang perijinan pabrik ini.
Pendapat serupa juga datang dari ST (47), yang awalnya menolak keberadaan pabrik di daerah mereka. Namun, dengan adanya surat dan uang senilai Rp200 ribu, mereka akhirnya menerima dan menandatanganinya.
” Meskipun izin dari lingkungan mungkin telah diberikan, warga tidak pernah menduga bahwa bau limbah akan menjadi masalah serius,” ujarnya. Kamis (12/10/2023). di seputaran lokasi PKS.
Amatan Sumaterapost.co di seputaran lokasi, Kamis (12/10/2023) pagi, warga mengungkapkan bahwa bau limbah yang menyengat tetap menjadi sumber keluhan utama.
Terpisah, Reza Firmansyah, S.T, Kadis DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu) Kabupaten Serdang Bedagai, saat di konfirmasi bersama wartawan melalui pesan WhatsApp, berjanji akan menyelidiki masalah ini lebih lanjut. Namun, pada saat konfirmasi, ia sedang berada di luar dan berjanji akan memberikan keterangan lebih lanjut besok pagi.
Permasalahan bau limbah dari PKS ini terus menjadi fokus perhatian warga, sementara pemerintah daerah berjanji untuk menginvestigasi masalah ini lebih lanjut.
Reporter, (B-75)




