Sumaterapost.co | Tanah Karo – Miris dihari Jadi Kabupaten Tanah Karo ke – 78, Yang disuguhkan dengan berbagai atraksi dan dipenuhi stand-stand, Sanggat kurang persiapan dan terkesan dipaksakan, Dimana menurut Kadis Pariwisata Kebudayan dan Olah Raga Munarta Ginting hanya mengunakan Anggaran Rp. 100.000.000,- ( Seratus Juta Ribu Rupiah). Sabtu, (08/03/2024)
Adapun kegiatan hari jadi Kabupaten Karo yang hanya mengunakan Anggaran seratus juta rupiah tersebut diselenggarakan selama 8-9 Maret, Menghadirkan artis ibu kota Mawar The Jong yang dikatakan Munarta Ginting, Merupakan dari Sponsor Bank Sumut.
Karena kekurangan anggaran yang ada dikatakan Kadis Pariwisata Kebudayan dan Olah Raga, ” Dengan anggaran yang minim, Kita mengutip uang tenda didalam gedung DPRD Karo sebesar lima ratus ribu pertenda, dan hal tersebut diketahui Bupati Karo, Diluar dari tenda yang kita sediakan tidak dikutip, Stand sebanyak 27 untuk Kecamatan dan Dinas tidak ada pengutipan” bebernya.
Terkait acara Lari Maraton merupakan Nol anggaran, makanya ada biaya pendaftaran Sepuluh ribu rupiah, untuk menutupi kekurangan dana kita sediakan stand untuk pedagang ucap Munarta Ginting, Didepan Kru Sumaterapost.co dan Tim, Dipendopo Rumah Dinas Bupati,” Wajar saja musik Dj itu setelah acara marathon, dan tidak ada keributan, hanya sekedar gesekan diantara pemuda, Dan sebelum itu sudah kita suguhkan acara-acara budaya lainya, kalian wartawan dalam menulis jangan tendensius,”ujarnya kesal sembari menujuk-nunjuk saat dikonfirmasi.
Sementara itu fakta dilapangan berbanding terbalik dengan yang dibeber kan Kadis Pariwisata, Dimana diketahui setiap pedagang yang berjualan dilokasi hari jadi Kabupaten Karo dikenakan tarif Bervariasi, dari Tiga ratus ribu hingga Puluhan ribu, Hal itu diakui Andika Salah satu Pegawai Dinas Pariwisata yang mana mengakui mengutip pedagang, diseluruh lokasi Event tersebut.
Beberapa pedangan yang terkonfirmasi terkait sewa tenda, Membenarkan pengutipan tersebut Salah satu pedangan mengatakan dikutip Enam ratus ribu perhari, lain lagi Renaldi yang mengaku Tiga ratus ribu, sementara pedagang mainan seratus ribu, hingga ada yang dikutip sebesar lima puluh ribu, Kami dikutip dari Dinas Pariwisata, Ujar mereka.
Sanggat disayangkan, Ketidaksiapan Dinas Pariwisata sebagai panitia terlihat dihari kedua, Sudah banyak stand yang tidak beroperasi, untuk kita ketahui stand yang didirikan merupakan satu atap dengan dua dinas, Contoh Dinas PKK dengan Polres Karo, DPKPP ( Dinas Perkim) satu stand dengan Kecamatan Lau Baleng.
Sementara itu beberapa pihak UMKM yang dikonfirmasi mengatakan,” terlalu berat untuk pembayaran stand, karena daya jual tidak sesuai dengan pengeluaran,ungkap salah satu pelaku UMKM yang enggan disebut namanya,”.
Menurut pengakuan Andika pegawai di Dinas Pariwisata, “Dihari pertama UMKM ada hanya saja mereka tidak lagi buka Stand, Makanya diisi pedagang lain,” ujarnya didepan wartawan di Cafe Kopi Pak RM / (Mawar Ginting)