Sumaterapost.co | Pasaman – Puluhan tahun berusaha dirantau orang, Firdam Idrus Batubara bertekad membangun kampung halaman setelah melihat kondisi pembangunan tempat lahirnya, jauh tertinggal dari daerah lain.
“Rasanya tidak lengkap hidup saya jika hanya sukses di negeri orang. Sementara pembangunan di kampung halaman sendiri masih dalam kondisi tertinggal dan ekonomi masyarakat terpuruk,” ujar Firdaus yang akrab dipanggil Pudun.
Pria yang berkecimpung di dunia wartawan ini dilahirkan pada 17 Agustus 1959 di sebuah kampung terpencil di Kabupaten Pasaman yang bernama Kampung Sinuangon Kecamatan Duo Koto.
Kemudian, pendiri LBH Pro Justice tersebut prihatin dengan kampungnya daerah terisolir, Ia bersama masyarakat mulai membangun sarana prasarana untuk kepentingan masyarakat.
Hal itu dibenarkan Tokoh Masyarakat Kampung Sinuangon Nagari Cubadak Kecamatan Duo Koto, Dedi Irawan pada awak media.
Dedi Irawan menyebutkan semenjak Firdam Idrus Batubara ditunjuk sebagai ketua pembangunan kampung, telah banyak melakukan perubahan pembangunan di Kampung Sinuangon tersebut.
Menurutnya, Firdam Idrus juga telah membangun sarana ibadah, sekolah, rumah adat, sekolah, sarana olahraga, gedung kesenian dan satu set alat musik band serta alat kesenian daerah, tambua dan gordang sembilan.
Selain fasilitas umum dan alat kesenian, ia juga selalu mengadakan kegiatan sosial dan rutin membantu anak – anak untuk melanjutkan pendidikan serta membantu orang tua jompo.
“Semua ini tidak terlepas dari kerja keras Firdam Idrus Alias alias bang Pudun untuk membangun kampung Sinuangon,” tutup Dedi.
Ewin




