Sumaterapost.co | Ogan Ilir – Ketua DPD UMKM Sriwijaya Indonesia, Badriah mengaku kecewa dengan penempatan para pelaku UMKM pribumi rekrutannya yang dinilainya tidak sesuai ekspektasinya oleh DisperindagkopUKM Kabupaten Ogan Ilir (OI).
Pasalnya, menurut Badriah, pihaknya yang sebelumnya sudah beraudiensi dengan Bupati Panca Wijaya Akbar ini telah mengajukan surat permohonan untuk mendapatkan tempat dan fasilitas guna memeriahkan HUT Ogan Ilir pada tanggal 6 Januari mendatang.
Tak hanya itu, Badriah pun turut kecewa dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Ogan Ilir atas pernyataannya tatkala ia menghadap Wabup Ardani dengan mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui mengenai keberadaan Mountana Group yang turut memeriahkan pesta rakyat Ogan Ilir ini.
Sekda Ogan Ilir Mukhsin Abdullah mengatakan, tidak tahu akan hal itu dan memang Mountana Group tiba-tiba saja sudah terpasang di lokasi perayaan tersebut yang entah mendapatkan izin darimana.
Diakui Badriah, pihaknya sangat berterimakasih bisa berpartisipasi dalam event perayaan HUT OI namun ia tidak menyangka akan seperti ini dan sangat kecewa dengan penempatan dadakan yang dirasa tidak pas bila ditujukan bagi pelaku UMKM pribumi.
“Sebelumnya, kami sangat berterimakasih kepada Pemkab Ogan Ilir namun dalam hal ini terus terang kami kecewa dengan penempatan oleh KadisperindagkopUKM Ogan Ilir. Yang katanya siap mendukung pelaku UMKM asli Ogan Ilir dan mensejahterakan masyarakat namun nyatanya di perayaan HUT OI (pesta rakyat) ini mereka malah merekrut UMKM luar padahal kami ingin menampilkan 7 point bazar dari pelaku UMKM asli Ogan Ilir,”kata Ketua DPD UMKM Sriwijaya Indonesia, Selasa, (03/01/2023).
Badriah sempat mengungkapkan kekecewaannya terhadap Kabid UMKM Ogan Ilir Veronika Agustin manakala dirinya mempertanyakan perihal permohonannya (red-penempatan) beberapa waktu lalu.
“Ini disposisinya belum ada info lebih lanjut. Silakan kalau mau menghadap pak Bupati, pak Gubernur atau pak Presiden juga boleh,” kata Veronika via WA-nya kemudian langsung memblokir kontak WA milik Badriah.
Sementara itu, menurut Badriah, mengenai disposisi, Bupati sudah mengarahkan untuk memposisikan hal ini namun tidak diindahkan oleh DisperindagkopUKM OI, yang seharusnya surat tersebut ditindaklanjuti malah diabaikan, yang harusnya dibahas malah tidak ada kabar kala itu.
“Ini kan sifatnya pesta rakyat Ogan Ilir, kenapa DisperindagkopUKM OI seolah-olah ingin membisniskan event perayaan HUT OI. Seharusnya, di pesta rakyat HUT OI diisi pelaku UMKM asli dari rakyat Ogan Ilir. Dan para pelaku UMKM Sriwijaya ini kan memang asli rakyat Ogan Ilir sedangkan Mountana ini siapa. Dari penempatan itulah, kami kecewa,”pungkasnya.
(Laporan Jurnalis FC Ogan Ilir-Sumsel)




