Padang (Sumbar) SP.co – Pemilu merupakan salah satu pilar demokrasi yang harus dijaga integritas dan kredibilitasnya. Namun, dalam praktiknya, masih terdapat berbagai masalah dan potensi kecurangan yang dapat mengancam proses pemilu, seperti politik uang, intimidasi, manipulasi data, dan lain-lain. Untuk mempersempit hal tersebut diperlukan peran aktif dari masyarakat sipil guna melakukan pengawasan partisipatif pada pemilu. Pengawasan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab Bawaslu dan Panwaslu di tingkat daerah, tetapi juga harus melibatkan pihak-pihak lain yang berkepentingan dan masyarakat umum seperti mahasiswa.
Oleh sebab itu, Departemen Administrasi Publik UNAND turut berkontribusi untuk meminimalisir masalah tersebut terutama dampaknya kepada pemilih muda melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Kelompok Dosen pada Selasa 5 Desember 2023 bertempat di FISIP UNAND. Kegiatan ini mengangkat tema Peningkatan Kesadaran Mahasiswa dalam Melakukan Pengawasan Partisipatif pada PEMILU 2024 nanti.
Nila Wahyuni, M.A.P sebagai ketua tim pengabdian menuturkan bahwa diharapkan nantinya kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi rekan-rekan mahasiswa dalam menghadapi tahun politik dan juga harapan kami pengetahuan yang didapat nantinya dapat ditularkan dengan rekan-rekan sejawat terutama para pemilih pemula.
Kegiatan ini diawali dengan pemberian materi oleh narasumber Eris Nanda, S.IP selaku Ketua Bawaslu Kota Padang. Eris menekankan adanya kerawanan Pemilu yang kerap terjadi pada tahun politik ini terutama bagi Gen Z. Kerawanan Pemilu tersebut antara lain seperti politik uang, manipulasi suara, dan fenomena buzzer politik. Solusinya antara lain dengan meningkatkan literasi digital karena Gen Z merupakan generasi yang memanfaatkan internet dan teknologi dalam kehidupannya.
Gen Z harus mampu memilah informasi yang sengaja dibentuk oleh para buzzer untuk mempengaruhi pikiran pemilih. Dengan literasi digital yang baik, gen Z dan milenial dinilai mampu membuat perubahan dan mempengaruhi pemilihan yang signifikan dalam politik Indonesia. Acara berikutnya dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab dengan peserta serta kesimpulan. Selain dihadiri oleh dosen-dosen Departemen Administrasi Publik, peserta kegiatan ini juga berasal dari mahasiswa berbagai lintas jurusan di UNAND baik dari rumpun ilmu eksakta maupun non-eksakta.
Sekretaris Departemen Muhammad Ichsan Kabullah, S.IP., MPA turut menyampaikan juga bahwa pengawasan partisipatif mutlak diperlukan sebagai bentuk manifestasi dari demokrasi itu sendiri.
Yuli Rifki sebagai salah satu peseta kegiatan menyampaikan terimakasih kepada tim pengabdian UNAND karena sebagai pemilih pemula banyak mendapatkan pengetahuan baru mengenai penyelenggaraan PEMILU yang LUBER JURDIL.
*NW/Piss*




