Jombang – Rombongan Cengbengan Gus Dur 2025 usai ziarah dan kunjungan ke Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, melanjutkan perjalanan ke Kelenteng Hong San Kiong, Gudo, Jombang.
Sesampainya di Kompleks TITD Hong San Kiong Gudo yang menyatu dengan Museum Potehi Gudo rombongan yang dipimpin Ketua Boen Hian Tong Harjanto Halim disabt oleh Pengurus Hong San Kiong Gudo yang juga Ketua Sanggar Potehi Fu He An Toni Harsono dengan meriah, Sabtu (31/05/2025)
Pada kesempatan itu, Harjanto Halim yang juga CEO PT Marimas Putra Kencana didaulat untuk meresmikan Gerbang Museum Potehi Gudo. Pendiri Museum Potehi Gudo Toni Harsono mengatakan, sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Marifood, yang telah berupaya terus membantu pengembangan wayang potehi termasuk pembangunan museum wayang potehi.
Toni menambahkan Museum potehi ini sebenarnya sudah ada tempat, namun pembangunannya belum menyeluruh. Padahal kami sudah banyak sekali kegiatan dan banyak peneliti dari luar negeri.
“Saya sangat berterima kasih kepada CEO Marifood, Harjanto Halim yang telah mengucurkan bantuan pembangunan Museum Potehi. Kami pergunakan bantuannya untuk pengembangan museum,” imbuh Toni.
Pendiri Museum Potehi ini juga memaparkan sebelumnya pada tahun 2020 PT. Marimas Putra Kencana (Marifood) untuk mendorong pelestarian wayang potehimemberikan bantuan 1 unit Mobil Wayang Potehi Keliling.
Mobil Wayang Potehi ini digunakan untuk sosialisasi wayang potehi melalui pertunjukan berkeliling nusantara untuk mengenalkan sekaligus melestarikan warisan budaya.
Toni Harsono menambahkan wayang potehi belum lama ini pentas di Markas UNESCO Paris sebagai Duta Budaya Indonesia warisan budaya tak benda. Selain pentas diberbagai kota di Indonesia Wayang Potehi juga pernah pentas di Italia, Belanda, Perancis Taiwan dan Penang.
Sebelum meresmikan gerbang, dalam sambutannya, Harjanto mengatakan, hari ini merupakan hari peringatan makan bacang. “Jadi nanti kalau makan bacang ingat Museum useum Potehi Gudo yang hari ini bersama kita resmikan gebangnya. Museum Wayang Potehi yang dikelola pak Toni merupakan live museum. Bukan hanya museum yang memajang benda mati. Tapi di Museum Potehi Gudo ada workshopnya kita bisa belajar membuat boneka wayang potehi. Atau juga belajar menabuh gamelan da belajar dalang Potehi.
Di Sanggar Fu He An pak Toni berhasil menularkan warisan budaya ini pada orang sekitarnya. Tak hanya orang dewasa tapi hingga anak-anak pun bisa mainkan musik pengiring dan ndalang bahkan kini Pesantren pun ada yang belajar wayang Potehi. Sekarang ini Justru banyak orang Jawa yang bisa, luwes dan trampil, memainkan wayang potehi, “ ujar Bos Marimas Harjanto Halim .
Acara dilanjutkan dengan pembukaan selubung nama Museum, pemotongan tumpeng, ramah tamah dan makan bersama di Warung Makan Potehi. Usai acara rombongan Ceng Beng Gus Dur 2025 beranjang ke Klenteng Hong San Kiong Gudo untuk istirahat. (Christian Saputro)




