Sumatetapost.co | Tanggamus – Surat somasi yang di sampaikan oleh marga buay belunguh tanjung hikhan ,bukan cara bicara tokoh adat yang ngerti dan paham adat .
Ketua Harian Marga Buay Nyata Mathelmi membenarkan bahwa ada somasi dari marga buay belunguh ,tapi tidak kami gubris karna gaya bicara dalam somasi itu tidak mencerminkan orang yang ngerti dan paham adat.Juma,at (28/11/2025).
Perlu kami sampai kan bahwa adat itu tidak bisa di tunggangi oleh kepentingan pribadi dan keserakahan kelompok dan perlu juga saya jelas kan bahwa pimpinan adat kami ada di jakarta dan tidak pernah memberikan izin untuk merampas tanah negara ,kami penggawa dan jakhu suku yang ada di marga buay nyata ini ingin bertumpang sari sebelum negara menggunakan tanah tersebut dan perusahaan memperpanjang HGU nya ,kami wajib menjaga Tanah Ulayat kami untuk bertumpang sari husus masarakat buay nyata sesuai dengan patok batas yang kami pasang ,semua itu kami sudah berkordinasi dengan marga buay belunguh yang ada di pekon kagungan.
Helmi juga menambah kan ,bahwa adat Lampung saibatin ini sangat lah sakral tidak bisa bergelar atau adok kalau tidak ada garis keturunan.
Maka jangan lah mencari orang yang berbicara orang yang tidak ngerti adat ,cari pembicara orang yang berkualitas biar tidak gagal paham ,karnah kalau memakai baju yang tidak sesuai dengan pakayan kita janggal dan saya berpesan jangan jual kan adat untuk kepentingan ribadi dan kelompok kita harus takut dengan ketulahan dan kalau ada buayvbelunguh tanjung hikhan sedang kan pimpinan adat buay belunguh Yanwar Firman Syah ,SE gelar suttan junjungan sakti ke 27: dalam Tampo sejarah tidak ada yang nama nya marga buay belunguh tanjung hikhan dan tidak pernah mengakui Amiruddin sebagai suttan yang jadi pertanyaan saya siapa mereka ini dan dari mana gelar gelar merea ini tegas Helmi yang juga dib kenal sebagai panggilan batin pamuka adat itu .
Terpisah Zuherman dalom bangsa alam menyampaikan batas wilayah adat marga buay nyata berbatasan dengan buay belunguh kagungan karna buay belunguh kagungan lebih jauh berdiri sebelum Indonesia merdeka dan tidak segampang itu mau tegak marga sedang buay belunguh tanjung hikhan baru berdiri tahun 2023 setelah sibuk mau mengklem tanah negara sebagai tanah adat mereka dan sepengetahuan saya umbul buah itu penggawa marga buay belunguh kagungan dan tidak semua orang umbul buah ikut tanjung hikhan tegas dalom.
Harapan kami dari marga buay nyata pemerintah harus turun tangan,
Dalam persoalan ini dan marga buay belunguh kagungan segera bertindak untuk menghentikan penggawa nya yang berdiri buay belunguh tanjung hikhan perlu dipertanyakan ke absahaan nya.
Karna adat Lampung saibatin tidak bisa di jual beli,sedih leluhur kita kalau adat dipermain kan oleh orang orang yang tidak mengerti adat istiadat Lampung saibatin, Mari kita sama sama untuk memperjuangkan kebenaran buay nyata siap mendampingi buaybelunguh sebagai kakak tertua kami yang lagi terzolimi ucap Zuherman gelar Dalom bangsa alam.




