Pesawaran (Sumaterapost.co) – Pembina Kuda Lampung se-Kecamatan Gedong Tataan yang juga Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Pesawaran, Evi Susina, SH memanfaatkan momen Bulan Suro (Muharam,red) untuk melakukan santunan kepada puluhan anak yatim dan kaum dhuafa di TPA Dusun Kudamati, Desa Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran pada Senin 14 Agustus 2023.
Sekedar diketahui, bahwa Bulan Suro dalam penanggalan Jawa ini dipercaya sebagian masyarakat sebagai bulan keramat, sehingga mayoritas warga mengadakan kegiatan ritual tersendiri, seperti bersih desa, maupun santunan kepada anak yatim, dan lain sebagainya.
Evi, seusai melakukan santunan kepada puluhan anak yatim dan kaum dhuafa di TPA Kudamati desa setempat dikonfirmasi mengatakan, tradisi santunan bagi anak yatim dan kaum dhuafa ini sebenarnya bukan hanya berlaku bagi masyarakat Jawa saja, tetapi bagi Kaum Muslim juga disunnahkan.
“Bulan Muharram itu bisa disebut sebagai Idul Yatama atau Lebarannya anak yatim. Dalam Al Qur’an Surat Al Baqoroh ayat 220 dijelaskan bahwa memperbaiki keadaan anak yatim adalah sesuatu yang baik. Begitu pula Baginda Rosululloh SAW juga sangat mencintai anak yatim. Bahkan banyak sekali hadits tentang sedekah kepada anak yatim di bulan Muharram,” katanya kepada sejumlah awak media.
Menurut wanita yang akrab disapa ‘Bunda Evi’ oleh rekan-rekan media ini menyebutkan bahwa kegiatan santuan anak yatim ini semata-mata sebagai bentuk kepeduliannya sebagai umat Islam, bukan karena dirinya sedang menjadi bakal calon anggota DPRD Kabupaten Pesawaran dari Partai Gerindra.
“Santunan ini murni dari pribadi sebagai kegiatan sosial untuk membantu para anak yatim dan saudara-saudara saya yang kebetulan bernasib kurang baik dalam perekonomiannya, tidak ada unsur politik sama sekali,” ungkapnya.
Selanjutnya, setelah usai melakukan santunan kepada anak Yatin dan Kaum Dhuafa, politisi partai besutan Prabowo Subianto ini langsung bertolak menuju Dusun Bangun Harjo, Desa Taman Sari, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran guna memenuhi undangan Bulan Suro yang di kemas dalam kegiatan Kuda Lumping.
Dikatakan Evi, penampilan kuda kepang ini merupakan bagian dari
kegiatan menyambut datangnya bulan suro, sekaligus menghibur masyarakat di Dusun Bangun Harjo, Desa Taman Sari.
“Kesenian ini tidak terlepas dari upaya untuk melestarikan kebudayaan dan mengalihkan perhatian generasi muda dari hal negatif,” ujarnya.
Momen Suro lanjut Legislator DPRD Pesawaran ini, mengenang kembali berbagai kejadian yang terjadi dalam sejarah Islam dan perkembangan Islam di Nusantara.
“Kegiatan – kegiatan yang biasanya dilakukan oleh nenek moyang kita terdahulu, kita coba pertahankan untuk senantiasa dilestarikan,”ujarnya lagi.
“Harapan saya, paguyuban kuda lampung di Kabupaten Pesawaran ini semakin berkembang dan dapat eksis sebagai pemersatu kekuatan dalam melestarikan khasanah budaya yang ada di Nusantara ini,”pungkasnya. (Zainal)




