SumateraPost.co – Simalungun | Beberapa pemilik kios pupuk dihuta bayu raja kabupaten simalungun merasa dirugikan oleh pihak distrubutor,sebab di tahun 2022 lalu mereka telah mentransfer sejumlah uang yang diminta pihak distrubutor guna penebusan pupuk subsidi
namun hingga 2023 ini pupuk tak kunjung datang, hingga poktan yang ada disana juga merasa dirugikan. Rabu (15/03/2023).
Salah satu pemilik kios pupuk dihuta bayu raja menjelaskan kepada kru media ini, bahwa pada 23/11/2023/ lalu telah diminta sejumlah uang oleh pihak distrubutor PT Rhido Usaha Sejahtera untuk penebusan pupuk pada masa tanam,namun sampai akhir tahun hingga 2023 ini pupuk tersebut tak kunjung datang “ujar pemilik kios tersebut.
Kemudian ia juga menceritakan, bahwa yang menjadi korban dengan hal seperti ini bukan dirinya saja, ada beberapa kios yang mengalami hal yang sama seperti saya, seperti UD Helend, UD Poda tani, UD Putri kemudian ada UD Rifkan mengalami hal yang sama, mereka juga sudah melakukan transfer sejumlah uang, namun pupuk yang harus mereka bagi kepada kelompok tani tak kunjung datang.
Dengan penuh kekecewaan pemilik kios hanya bisa sapu dada, sembari berharap agar pupuk yang mereka tebus diberikan, seiring berjalannya waktu hingga memasuki musim baru di tahun 2023 pihak distrubutor tak juga memberi kabar, sehingga kami sebagai kios jadi pelampiasan amarah kelompok tani, gara gara pupuk mereka tidak tersalur.
Kini beberapa pemilik kios ada yang telah dikembalikan uang yang telah mereka transfer kepada pihak distrubutor PT Rhido Usaha Sejahtera, ada yang masih separuh dikembalikan, yang menjadi tanda tanya disini, kemana pupuk yang harus mereka bagi untuk kelompok tani tersebut , ini kan jelas jelas ada permainan di pihak distrubutor PT Rhido Usaha Sejahtera.
Seorang pria yang mengaku dari salah satu LSM ikut bicara, kalau terus menerus seperti ini kejadian yang dialami petani dikabupaten simalungun ini, gimana hasil panen mereka bisa memenuhi kebutuhan hidup, “ujar seorang pria yang mengaku dari satu LSM tadi kepada kru, sembari berkata akan membawa masalah ini ke kejatisu atau polda sumatera utara.
Kemudian pria yang mengaku dari LSM itu pun berkata, “bukan tanggung tanggung pemerintah menggelontorkan anggaran untuk pupuk bersubsidi ini kepada petani indonesia, pemerintah mengucurkan dana sebesar 33 triliun rupiah per tahun untuk bantuan pupuk kepada petani, namun hingga saat ini pupuk tetap langka. disini lah lemahnya pengawasan dari pihak dinas pertanian.
Selanjutnya kru sumatera post coba konfirmasi kepada direktur PT Rhido Usaha Sejahtera Moch Karles Sihite terkait keberadaan pupuk yang seharusnya dibagi kepada pemilik kios yang telah mentransfer sejumlah uang untuk penebusan pupuk subsidi, hingga berita ini dikirim ke meja redaksi sang direktur belum dapat ditemui.(red/ns)*




