Sumaterapost.co | Pringsewu – Tidak akan muncul Warning dari rakyat Pringsewu yang tergabung dalam Forum Martabat Olahraga Kabupaten Pringsewu, jika Pemerintah Daerah dan DPRD Pringsewu mengakomodir dan menghargai perjuangan para pelaku olahraga di Kabupaten Pringsewu, berkaitan besaran penghargaan yang akan diberikan kepada atlit dan pelatihnya dalam mendulang medali di PORPROV Lampung tahun 2022.
Masih diingat secara jelas oleh rakyat Pringsewu, slogan-slogan perjuangan pemekaran Kabupaten Pringsewu yang secara iklhas dan berjuang demi daerah otonomi baru “PRINGSEWU HARGA MATI” untuk kesejahteraan rakyat.
Dan rakyat Pringsewu berharap perkembangan kemajuan kabupaten Pringsewu berkembang pesat dalam pembangunan infra struktur di segala bidang, baik infrastruktur jalan, penataan kota, SDM termasuk sarana dan prasarana olahraga.
Bagi para pelaku olahraga harapan itu bisa mengangkat derajad hidupnya dengan prestasi yang diperoleh dalam mendulang medali diberbagai event pertandingan bergengsi yang bisa mengharumkan Kabupaten Pringsewu.
Namun di hari Ulang Tahunnya Bumi Jejama Secancanan Pringsewu yang ke 14 cukup tersontak rakyat Pringsewu dan mengelus dada ketika para pelaku olahraga memberikan warning, peringatan dan protes keras menyangkut martabatnya.
Bagaimana tidak protes keras itu, ketika mereka berjuang keras berlatih dengan minimnya anggaran yang diberikan pemerintah untuk bidang olahraga diajang bergengsi Pekan Olahraga Propinsi tahun 2023, guna mengangkat nama harum bumi Jejama Secancanan, berharap slogan-slogan kesejahteraan untuk rakyat dapat dirasakan, namun harapan itu pupus, hal ini diungkapkan oleh para pelaku olahraga ketika mengetahui rencana penghargaan yang akan diberikan.
Bahkan KONI Kabupaten Pringsewu, jauh-jauh hari dalam perencanaan program menyampaikan kepada pemda Pringsewu dan wakil rakyat yang duduk dilembaga legislatif, penghargaan untuk para peraih medali dan pelatih, jumlahnya sama dengan penghargaan 4 tahun yang lalu, karena para pelaku olahraga di kabupaten Pringsewu, menyadari dampak dari adanya musibah alam yang dirasakan seluruh dunia termasuk di Kabupaten Pringsewu adanya pandemi Covid -19.
Namun apa yang diharapkan dari para pelaku olahraga, jauh panggang dari pada api, hal inilah yang membuat cabor atlit dan pelatih menyampaikan usulannya melalui KONI untuk menunda dan meninjau ulang nilai penghargaan yang akan diberikan pada upacara HUT Kabupaten Pringsewu yang ke 14.
Berbagai elemen masyarakatpun berkomentar, seperti yang disampaikan oleh Imop Sutopo, mantan ketua harian Perjuangan Pemekaran Pringsewu, minilai Pemerintah dan wakil rakyat tidak memahami dan menghargai perjuangan masyarakat Pringsewu.
“Porprov kan agenda rutin, perencanaan keuangan pemda seharusnya memahami ini” ungkap H. Imop Sutopo. S. E.
Ditempat terpisah, aktivis People Watch Corruption (PWC), yang juga sebagai Advokad Grace Purwo Nugroho, menilai dan memprihatinkan sampai munculnya peringatan keras dari rakyat Pringsewu terkhusus pelaku olahraga, ini menandakan tersumbatnya komunikasi wakil rakyat, seharusnya wakil rakyat yang duduk di DPR Pringsewu, menampung aspirasi usulan dari pelaku olahraga yang sudah disampaikan jauh-jauh hari. Ujar Grace Purwo Nugroho, putra kelahiran Sukoharjo Pringsewu.
Ditambahkannya, “Coba tanyakan berapa besar Dana SILPA yang ada di Lembaga DPRD maupun Pemda”katanya.
Sementara itu pada saat Upacara HUT Pringsewu ke 14 di lapangan Pemda setempat, Senin, (3/4), dalam amanatnya Pj. Bupati Pringsewu, Adi Erlansyah, berharap melalui peringatan HUT ke-14 Kabupaten Pringsewu dapat dijadikan momentum untuk lebih banyak menorehkan tinta emas dan pengabdian serta karya terbaik dalam membangun Kabupaten Pringsewu. “Serta introspeksi diri sejauh mana kita sudah berbuat guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan di Kabupaten Pringsewu hingga hari ini,” harapnya.
Sesuai tema HUT ke-14 Kabupaten Pringsewu yakni ‘Optimis Bangkit Bersama’ yang juga memiliki makna penting bagi Kabupaten Pringsewu yakni mempertahankan kesatuan, kerukunan, kedamaian dan kebersamaan
dalam keberagaman yang begitu indah, dengan bersama-sama saling menjaga, memahami, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari serta melakukan peningkatkan pembangunan dan kesejahteraan bagi masyarakat Kabupaten Pringsewu.
Selama 14 tahun keberadaan Kabupaten Pringsewu sebagai salah satu daerah otonom di Provinsi Lampung, menurutnya telah banyak perubahan yang terjadi melalui berbagai program pembangunan yang dirancang untuk mempercepat perkembangan dan kemajuan Kabupaten Pringsewu di segala bidang. “Kesemuanya bermuara pada satu tujuan, yakni
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pringsewu sesuai cita-cita dan tujuan awal pembentukan Kabupaten Pringsewu,” ujarnya.
(ando)




