Sumaterapost.co | Ogan Ilir – Menyikapi pemberitaan Oknum Bendahara Puskesmas Betung Kecamatan Lubuk keliat Kabupaten Ogan Ilir. Pihak Puskesmas Betung didampingi Dinas Kesehatan (Dinkes) Ogan Ilir akhirnya angkat bicara dan berikan klarifikasi, Rabu, (12/10).
Ka Dinkes Ogan Ilir Hendra Kudeta qmengatakan, perihal pemberitaan PKM Betung tersebut sudah dilakukan pendalaman terkait dugaan adanya pemotongan dana Kapitasi JKN BPJS dan dana BOK yang ditujukan kepada Oknum Bendahara PKM Betung.
Menurut Hendra, terhambatnya klarifikasi dari pihak Puskesmas Betung ini lantaran menunggu kepulangan pihak Dinkes Ogan Ilir yang kala kejadian itu tengah berada di Jakarta memenuhi undangan Kemenkes RI mewakili Provinsi Sumsel dalam rangka akreditasi puskesmas.
Kendati demikian, lanjutnya, meski tengah DL, pihak Dinkes Ogan Ilir tak tinggal diam atas pemberitaan tersebut. Melalui perwakilannya, Dinkes Ogan Ilir langsung bergerak guna menelusuri kebenarannya dan melakukan pemanggilan terhadap Kapuskes.
“Setelah ditelusuri dan didapat informasi mengenai hal tersebut. Sepulangnya kami dari DL, setelah berkoordinasi dengan pihak Puskesmas, tepatnya di hari ini kami baru bisa berikan keterangan terkait pemberitaan PKM Betung,”kata Ka Dinkes Ogan Ilir di ruang kerjanya, Rabu, (12/10).
Lebih lanjut dikatakannya, dalam hal ini pihaknya memohon maaf atas ketidaknyamanan yang telah dilakukan pihak PKM Betung dan keterlambatan pihaknya menanggapi permasalahan ini sehingga kekisruhan atas isu-isu yang merebak dan terlanjur meluas.
“Untuk meredam kekisruhan dan mencegah kesimpangsiuran pemberitaan, maka dengan ini Pihak Puskesmas dihadirkan dan diberikan kesempatan untuk mengklarifikasinya. Begitu pun dengan kami (Dinkes Ogan Ilir) memastikan bahwa hal yang terjadi di PKM Betung hanyalah sebuah kesalahpahaman internal dan terjadinya miskomunikasi,”terangnya.
Hendra Kudeta menegaskan, tidak ada pemotongan sebesar 25% yang katanya dilakukan oknum Bendahara Puskesmas Betung. Di mana disebutkan sebelumnya, adanya dugaan Dana Kapitasi JKN BPJS dan BOK dipotong dan dibagikan kepada Dinas-dinas maupun Ka Puskes. Dugaan pemotongan dan pembagian jatah tersebut tidaklah benar adanya.
“Di sini kami tegaskan sekali lagi, tidak ada pemotongan tersebut dan tidak ada bagi-bagi jatah untuk Dinas-dinas maupun Ka Puskes itu sendiri,”pungkasnya.
Sementara, Ka Puskesmas Betung Addrias Dwinatra Desfaoki, AM.Kep SKM mengatakan, sebagaimana telah dijelaskan Ka Dinkes bahwa benar permasalahan ini terjadi akibat kesalahpahaman antar sesama pegawai puskesmas (internal).
Terkait pernyataan oknum Bendahara PKM Betung, diakui Kapuskes hal tersebut terjadi di luar kendalinya yang kala itu dirinya sedang tidak berada di tempat. Menurut pria yang akrab disapa Oki ini, hal tersebut terjadi lantaran kurangnya pemahaman mereka (bendahara) terhadap tupoksi rekan media sehingga membuat mereka melontarkan pernyataan asbun (asal bunyi) yang dinilai kurang berkenan dan tak wajar.
Kapuskes Betung menyatakan bahwa dugaan adanya pemotongan yang terjadi puskesmas Betung sebagaimana diungkapkan di pemberitaan sebelumnya, hal tersebut tidaklah benar adanya.
“Dengan ini kami menegaskan, dugaan yang ditudingkan itu tidak benar. Dipastikan tidak terjadi pemotongan apalagi sampai ada bagi-bagi uang hasil pemotongan bagi Dinas-dinas termasuk saya selaku Kapuskes. Semua tuduhan itu tidak benar,” tutupnya Oki.
(Laporan Jurnalis FC Ogan Ilir-Sumsel)




