Sumaterapost.co, Ogan Ilir – Rehabilitasi atau renovasi Gedung Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di desa Jagolano Kecamatan Rantau Panjang Kabupaten Ogan Ilir-Sumsel (OI) yang baru selesai pengerjaannya terus disoroti dan menjadi pertanyaan warga sekitar. Pasalnya, menurut salah satu warga setempat yang tidak ingin disebutkan namanya, dengan anggaran ratusan juta rupiah untuk realisasi rehab gedung BPP ini diduga tidak sesuai spek dan dirasa banyak kejanggalan, sarat kuat dimar’up dan KKN serta diduga proyek siluman No papan nama.
Warga tersebut menduga kuat proyek rehabilitasi gedung BPP ini rentan banyak di mar’up serta dikorupsi oleh pihak pemborong (kontraktor). Sebelumnya, di awal pengerjaan papan nama proyek sempat terlihat di area lokasi. Namun menjelang selesai papan informasi tersebut sudah tidak ditemukan, diduga sengaja dihilangkan.
“Sempat ada papan informasi proyek, dari situlah kami tahu anggarannya besar capai ratusan juta rupiah dan bersumber dari Kementerian Pertanian (Kementan). Dengan anggaran sebanyak itu tapi hasilnya sangat biasa saja, baik lantainya hanya memakai keramik biasa, plapon pun sama bahkan untuk bagian atapnya seng rangka bajanya pun belum apa-apa sudah ada pada penyot-penyot dibagian depannya tanpa sebab seperti itu. Kami menduga pembangunan rehab gedung BPP ini kuat sarat di mar’up dan KKN”, kata warga di lokasi, Sabtu (13/11).
Masih katanya, selain itu bekas eks material yang lama sudah tak terlihat di area lokasi. Sejak dibongkar, kami menduga bekas bongkaran bangunan tersebut diambil oleh pihak pemborong.
“Apa boleh bekas bongkaran itu diambil oleh pihak pemborong, apa itu memang boleh dibebaskan begitu saja bagi siapapun yang mau ngambilnya, atau seperti apa aturan sebenarnya”, kata warga setempat kepada media ini.
Saat pengerjaannya, lanjut warga tersebut, pihak pemborong memperkerjakan tukang dari luar daerah semuanya, tidak satupun warga setempat diikutsertakan dalam proyek baik sebagai tukang, kenek tukang ataupun penjaga keamanan bahan bangunan, seolah pihak pemborong sengaja enggan diketahui warga setempat agar lebih leluasa agar tidak tercium aroma kejanggalan,” ungkapnya.
Sementara Kasi PMD Kecamatan Rantau Panjang, Indah Ristianti saat dimintai komentarnya mengatakan, dirinya kurang mengetahui mengenai info proyek rehabilitasi gedung BPP tersebut. Silakan tanyakan kepada pak Camat saja, terangnya singkat via WA.
Dihubungi terpisah, Camat Rantau Panjang Panca Rahmat mengatakan dirinya akan konfirmasikan dulu pada pihak pemborongnya, ujarnya singkat via chat WhatsApp.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada komentar apapun dari pihak-pihak terkait baik dari itu pihak pengawas pengerjaan maupun dari pihak BPP itu sendiri lantaran saat dikonfirmasi via telepon seluler tak satupun yang mau menggubris. (F’R)




