Tanah Datar (Sumbar) SP.co – Adanya dugaan kuat dan beredarnya informasi di media siber, tentang dugaan pungutan yang tidak sesuai dengan aturan di Sekolah/ Madrasah Negeri yang ada di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, yang diduga semakin merajalela ini, sepertinya tidak begitu dipersoalkan oleh orang nomor satu di Kabupaten Tanah Datar, bahkan diduga kuat sang Bupati mencoba membungkam media ini melalui “power” seseorang, agar tidak melanjutkan pemberitaan tersebut, Padahal aturan tentang penggalangan dana tersebut sudah diatur dengan sangat jelas sekali dan dugaan ini semakin kuat ketika Bupati mengundang Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Tanah Datar untuk menjumpainya, Senin, 19/02/24 sekitar pukul 14:00 Wib, namun hal itu tidak diakuinya (Bupati) bahkan kedatangan Orang-orang Kemanag yang berjumlah 4 orang, termasuk Amril, Kepala Kemenag Tanah Datar ini datang ke Rumah Dinasnya untuk mengantarkan undangan?
Dugaan adanya pertemuan khusus tersebut, diperkuat ketika media ini ingin mengkonfirmasi kepada Amril, KaKant Kemenag Senin, 19/02/24, sekitar jam 12:09 Wib tentang janji temu yang sudah disepakati sebelumnya, bahkan Amril yang menghubungi media ini sehari sebelum janji temu dan menegaskan jika pertemuannya Senin. 19/02/24 sekira jam 10:00 Wib pagi, namun ketika jam sudah menunjukan, pukul 12 :00 Wib namun tidak ada kabar dari Kakan kemenag, akhirnya media ini memutuskan untuk menghubungi Amril melalui cellularnya guna mempertanyakan janji temu yang sudah disepakati sebelumnya itu, namun dalam percakapan singkat tersebut, Amril membatalkan pertemuan dengan media ini karena ada rapat mendadak di panggil Bupati jam 2 siang ini, jadi pertemuan kita, batal ya, Ucapnya.
Berbekal informasi tersebut, akhirnya media ini mencoba menghubungi orang nomor satu di kabupaten itu melalui cellularnya, sebanyak 3 kali panggilan, namun Bupati Tanah Datar tidak menjawab panggilan itu, bahkan media ini menghubungi nomor kontak ajudan Bupati namun juga tidak di jawab.
Karena panggilan media ini tidak di respon oleh Bupati Tanah Datar yang katanya merakyat dan peduli pendidikan ini, akhirnya media ini mendatangi langsung kantor Bupati tanah datar, namun ternyata bupati sedang tidak ada di kantornya, “Bupati sedang dirumah Dinas” ucap wanita berseragam yang bertugas di ruang kerja Bupati, ketika ditanya media ini.
Benar dan positif, di pelataran parkir Rumah Dinas Bupati (Indo Jolito) tampak terparkir mobil dengan nomor polisi berwarna merah BA 33 E dan itu adalah mobil dinas yang dipakai oleh KaKan Kemenag Tanah Datar, dan benar, ternyata di dalam ruang tamu rumah Dinas Bupati, terlihat ada beberapa orang yang sedang duduk di sofa ruang tamu, tentunya bersama Bupati Tanah Datar, yang saat itu mengenakan seragam kuning dan duduk diantara bapak-bapak yang diyakini berasal dari Kemenag Tanah Datar, disebelah kiri bupati terlihat Amril, Kepala Kemenag Tanah Datar dan disebelah kanan Bupati adalah Kasi Penmad Helmi zuldi, Jon dan Adi, bagian Humas Kemenag Tanah Datar.
Namun sayang, media ini belum berhasil melakukan wawancara langsung disaat itu, namun media ini berhasil mengabadikan pertemuan yang diduga kuat karena ada undangan khusus dan mendadak dari orang nomor satu di kabupaten itu.
Akhirnya, Melalui pesan yang dilayangkan media ini via WhatsApp kepada Bupati Tanah Datar Eka Putra, menjawab media ini, “ambo (saya) klarifikasi, ambo indak maundang, kemenag yang mengantar kan undangan terkait acara yang diadakan di kemenag” jawab bupati, dan ketika media ini menyampaikan, jika informasi tentang undangan pertemuan tersebut yang mengundang adalah bupati dan hal itu dismpikan lnngsung oleh Amril, tepatnya sebelum pertemuan di Indo Jolito serta menjelaskan tentang adanya dugaan kuat terjadi praktek Penggalangan Dana di banyak madrasah yang ada di Kabupaten yang dipimpinnya saat ini dan hlniti diduga kuat adalah pelanggaran, Eka Putra menjawab, “Ini kok masalah nya kemana2 nih.. kemenag ka tampek ambo tujuan mengantar kan undangan,” jawabnya kembali kepda media ini, bahkan, Bupati tidak merespon sedikitpun tentang dugaan pungutan yang sudah dijabarkan oleh media ini melalui WhatsAppnya, namun sayang, Bupati seakan tidak peduli dengan pungutan yang sudah cukup lama menimpa rakyatnya ini.
Sungguh miris sekali, setelah membaca, mendengar dan melihat informasi yang beredar tentang dugaan maraknya pungutan yang ditetapkan jumlah pembayarannya, namun respon pimpinan Daerah terhadap informasi dugaan, maraknya praktek penggalangan dana yang tidak sesuai aturan yang ada, bahkan informasi tersebut sudah diberitakan oleh media yang sudah terverifikasi administrasi dan faktual di dewan pers ini, Bupati Tanah Datar sama sekali tidak merespon persoalan tersebut kepada media ini dan hal ini sungguh tidak wajar sekali, ucap Yuskal Ketika dikonfirmasi media ini Senin, 19/02/24.
Ternyata seperti inilah pimpinan daerah kabupaten Tanah Datar, dengan tidak merespon juga tidak ada tindakan, bahkan diduga kuat bupati ini menggunakan sistim “meredam” media atau wartawan sumaterapost.co dengan cara memanfaatkan “power” seseorang guna menghentikan persoalan atau menghentikan pemberitaan, maka hal ini bisa kita duga kuat adalah pelanggaran dan hal itu sangatlah tidak terpuji untuk seorang pemimpin Daerah, ungkapnya.
Sudah jelas ada dugaan kuat tentang masyarakat, khususnya masyarakat walimurid yang dipaksa membayarkan sejumlah uang yang ditentukan jumlah atau nominal pembayarannya bahkan bagi yang tidak membayar maka tidak dapat nomor ujian lah, rapornya ditahan lah, bahkan ada juga ijazahnya yang ditahan atau tidak diserahkan sebelum melunasi tunggakan komite dan diduga kuat telah terjadi aksi perampokan atau pemaksaan terhadap masyarakat walimurid, jika hal ini tidak dibereskan oleh Bupati selaku pucuk pimpinan, maka diduga kuat Bupati Tanah Datar tutup mata seakan tidak peduli dengan penderitaan rakyatnya, bahkan diduga kuat praktek perampokan/ pemaksaan yang dilakukan oleh oknum-oknum perampok uang rakyat ini terjadi sudah menahun dan Kaprah, ungkapnya.
Amril Kepala Kemenag yang dihubungi media ini usai pertemuannya bersama bupati tanah datar Senin. 19/02/24 sekitar jam 16;04 wib hingga berita ini diturunkan masih belum menjawab panggilan cellular media ini.
*EiPiss Simon*




