SP.co, Tanah Datar – Dugaan mafia sepertinya makin terkuak sedikit demi sedikit, betapa tidak, diduga kuat Pejabat tinggi di RSUD MA Handiah SM Batusngkar ini sedang asyik bercengkrama bersama yang katanya rekan kerja dan kejadian yang berhasil di abadikan ini diduga berlokasi di rumah Dinas atau tempat dimana sang Direktur RSUD DR.MA Hanfiah. SM. ini sering beristirahat bahkan sangat sering sekali menginap.
Sebut saja namanya Marjan Melon (MM) yang berprofesi sebagai fotografer independen/free Line sejak puluhan tahun yang lalu dan juga seorang jurnalis dengan karya-karyanya yang banyak mengkritisi Pemerintah ketika diminta pendapatnya oleh awak media ini Kamis, 24/10/24. setelah di cermati dari beberpa photo tersebut dan khusus untuk foto yang satu ini saya menilai, Bagaimana mungkin orang bertamu di bilang menjebak dan malah membawa minuman beralkohol ke rumahnya (Rumah Dinas istirahat Direktur RSUD MA Hanafiah SM Batusangkar) jika tanpa Se-izin dari si tuan rumahnya, kan itu tidak logis, coba anda cerna dengan otak kanan dan logika anda? Ujarnya dengan senyum tipis.
Marjan juga berpendapat, jika dalam gambar bisa terlihat jelas pancaran suasana nya, dimana menggambarkan orang berkaos hitam belah orange lengan panjang lagi asyik bercengkrama bersama orang berkaos abu-abu gelap yang diduga kuat adalah salahsatu orang dari pihak Pemenang Tender Outsourcing di RSUD itu dan ada juga terlihat orang yang lagi asik santai bermain smartphone dengan kaos lengan pendek warna hijau tua sedang duduk diatas sofa berwarna hijau muda dan diduga kuat itu adalah Afrizal salah satu Pejabat di RSUD tersebut.
Berarti bisa kita duga kuat sekali, jika itu adalah sebuah pertemuan khusus antar pihak Pemenang Tender Outsourcing dengan Direktur bersama salahsatu Pejabatnya di salahsatu bangunan yang masih berada di dalam komplek RSUD tersebut, ucapnya.
Ketika media ini mencoba untuk mengkonfirmasi hal ini dan terkait dengan adanya dugaan transaksi amplop haram sejumlah Rp 150.000.000,- dalam pertemuan tersebut? juga tentang, penanggulangan sampah Medis? Kemudian tentang
Dipanggil dan diperiksanya puluhan orang yang sedang diperiksa oleh Bareskrim Polda Sumbar terkait pengadaan Alat Kesehatan Tahun Anggaran 2023 sejumlah 17 milyar rupiah termasuk pembelian alat Loundry sejumlah 1.2 milyar? Juga Terkait banyaknya pegawai outsourcing yang diduga diberhentikan tidak sesuai aturan? Dan terkait tentang KTP serta BPJS yang ditahan karena menunggak? Dan beberapa pertanyaan dugaan carut marut lainnya yang ada di RSUD yang dipimpinnya ini, direktur rang sumando Lintau sembilan koto yang notabene sekampung dengan mantan Bupati Eka putra dan Istrinya ini masih belum menjawab panggilan telepon dan WhatsApp media ini hingga berita ini diturunkan.
*Piss*




