Padang, SP.CO,- 9 Oktober 2025, Tim dosen dari Departemen Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Andalas (UNAND) melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertajuk “Penguatan Kepemimpinan Kolaboratif pada Pengelolaan Program Pekarangan Pangan Lestari”. Kegiatan ini berlangsung di Kelompok Wanita Tani (KWT) Nuansa Indah 3, Kelurahan Koto Panjang Ikua Koto, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, pada Kamis (9/10).
Kegiatan pengabdian menghadirkan narasumber Dr. Edi Hasyimi, S.Sos., M.Si, Dosen Departemen Administrasi Publik FISIP UNAND, yang menyampaikan materi tentang pentingnya kepemimpinan kolaboratif dalam memperkuat pengelolaan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Acara ini diikuti oleh Ketua dan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Nuansa Indah 3, serta petugas penyuluh pertanian dari wilayah setempat.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh tim dosen pengabdian yang diketuai oleh Ratih, M.AP, dengan anggota Dr. Edi Hasyimi, S.Sos., M.Si, Roza Liesmana, S.IP., M.Si, dan Nila Wahyuni, M.AP. Selain itu, tim juga melibatkan empat orang mahasiswa Departemen Administrasi Publik FISIP UNAND sebagai bagian dari pelibatan akademik dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di Kota Padang sendiri merupakan langkah nyata dalam mewujudkan ketahanan pangan lokal melalui pemanfaatan lahan pekarangan rumah untuk budidaya tanaman pangan, sayuran, dan peternakan kecil. Program ini bertujuan memperkuat kendali masyarakat atas sumber pangannya sendiri melalui partisipasi aktif kelompok wanita tani (KWT). Selain mendorong kesadaran akan pentingnya kemandirian pangan bergizi, program ini juga membuka peluang bagi transformasi ekonomi rumah tangga.
KWT Nuansa Indah 3 telah menghasilkan sejumlah produk unggulan, seperti olahan mie sehat dari daun kelor dan buah naga, serta olahan bunga telang kering yang bernilai jual tinggi. Melalui penguatan kepemimpinan kolaboratif, diharapkan produk-produk tersebut dapat dikelola, dipasarkan, dan dimanfaatkan secara lebih luas serta memberikan manfaat ekonomi bagi seluruh anggota kelompok.
Dalam penyampaiannya, Dr. Edi Hasyimi menegaskan bahwa kepemimpinan kolaboratif merupakan kunci keberlanjutan program P2L. Menurutnya, keberhasilan program tidak hanya bergantung pada sarana dan prasarana, tetapi juga pada kemampuan pengelola kelompok dalam membangun kerja sama, komunikasi efektif, serta kolaborasi lintas pihak. “Kepemimpinan kolaboratif menjadi kunci agar program P2L dapat berjalan berkelanjutan. Ketua kelompok perlu mampu membangun kepercayaan, melibatkan anggota secara aktif, dan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan penyuluh pertanian,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dr. Edi menambahkan bahwa kolaborasi yang baik akan menumbuhkan rasa memiliki dan tanggung jawab bersama dalam mengelola pekarangan sebagai sumber pangan keluarga. Pendekatan ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan lokal serta meningkatkan peran aktif perempuan dalam mewujudkan kemandirian pangan di tingkat rumah tangga.
Kegiatan ini disambut antusias oleh para anggota Kelompok Wanita Tani Nuansa Indah 3. Melalui sesi diskusi dan simulasi yang interaktif, peserta mendapatkan pemahaman baru mengenai pentingnya kerja sama dan strategi kepemimpinan dalam mengelola kelompok secara efektif. Ketua KWT, Ibu Tuti, menyampaikan apresiasinya kepada tim pengabdian dari Departemen Administrasi Publik FISIP UNAND atas pendampingan dan ilmu yang diberikan. “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami. Melalui pendampingan dari tim pengabdian, kami menjadi lebih memahami pentingnya kerja sama dan kepemimpinan partisipatif agar kelompok kami semakin solid dan produk-produk kami dapat lebih berkembang,” ujar Tuti.
Petugas penyuluh pertanian yang turut hadir juga menambahkan bahwa kegiatan seperti ini berperan penting dalam memperkuat kapasitas kelembagaan kelompok wanita tani. Menurutnya, sinergi antara dunia akademik dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk menjaga keberlanjutan program ketahanan pangan di tingkat lokal.
Sementara itu, Sekretaris Departemen Administrasi Publik FISIP UNAND, Roza Liesmana, S.IP., M.Si, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen akademisi dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat. Ia menilai kegiatan ini tidak hanya memberikan dampak langsung bagi masyarakat, tetapi juga menjadi wadah pembelajaran bagi mahasiswa yang terlibat secara langsung di lapangan. “Kami berupaya agar setiap kegiatan pengabdian benar-benar memberikan nilai tambah bagi masyarakat.
Melalui kolaborasi antara dosen, mahasiswa, dan masyarakat, program seperti P2L ini dapat menjadi model pemberdayaan yang berkelanjutan,” ujar Roza Liesmana.
Kegiatan pengabdian ini diharapkan mampu memperkuat kapasitas kepemimpinan dan kolaborasi dalam kelompok wanita tani, sekaligus menjadi inspirasi bagi kelompok lain di Kota Padang untuk terus mengembangkan program pekarangan pangan yang produktif dan ramah lingkungan. Melalui sinergi antara akademisi, masyarakat, dan pemerintah daerah, diharapkan terwujud ketahanan pangan keluarga yang berkelanjutan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal.
*Ratih*




