Bandar Lampung – Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya melalui tim pengabdian masyarakat melaksanakan serangkaian kegiatan pelatihan di Panti Asuhan An-Nawawi. Program ini membekali pengurus dan anak-anak asuh dengan keterampilan digital, kreatif, dan kewirausahaan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang berhasil meraih pendanaan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) RI untuk pelaksanaan tahun 2025. Adapun tim pengabdian diketuai Ade Moussadecq, S.Pd., M.Sn. bersama anggota Muhammad Ariza Yusendra, SP., MM., Dr. Handoyo Widi Nugroho, M.T.I., serta tiga mahasiswa Program Studi Desain Komunikasi Visual dan Bisnis Digital.
Mereka berperan aktif mendampingi peserta sepanjang rangkaian kegiatan.
Rangkaian program diawali dengan penandatanganan kesepakatan kerja sama pada 4 April 2025 sebagai dasar hukum pelaksanaan kegiatan. Selanjutnya, pada 2 Juli 2025 dilakukan sosialisasi secara partisipatif yang menghasilkan komitmen bersama untuk mendukung jalannya program secara kolaboratif.
Materi pelatihan meliputi desain grafis, videografi, fotografi produk, hingga pengembangan bisnis dan digital marketing. Pada sesi desain grafis (9 Juli 2025), peserta diajarkan membuat identitas visual sederhana, seperti kemasan produk dan desain feed Instagram, agar memahami pentingnya branding dalam promosi digital.
Pada pelatihan videografi (30 Agustus 2025), peserta mempelajari teknik pengambilan gambar, penyusunan storyboard, hingga editing video menggunakan aplikasi Canva. Keesokan harinya (31 Agustus 2025), pelatihan fotografi produk menekankan cara menghasilkan koleksi foto makanan estetik yang layak dipublikasikan, termasuk teknik editing dasar untuk menunjang promosi daring.
Puncaknya, pada 13 September 2025 digelar pelatihan pengembangan bisnis dan digital marketing. Materi yang diberikan mencakup konsep kewirausahaan, penyusunan Business Model Canvas (BMC), serta praktik strategi pemasaran digital melalui media sosial, SEO, e-commerce, dan website. Peserta juga langsung mempraktikkan pembuatan akun tiktok untuk live streaming bisnis, penyusunan konten, hingga analisis jangkauan audiens dengan insight analytics.
Ketua Tim Pengabdian, Ade Moussadecq, S.Pd., M.Sn., menuturkan bahwa kegiatan ini dirancang untuk membantu panti asuhan agar lebih mandiri dengan memanfaatkan teknologi digital. “Program ini bukan sekadar transfer ilmu, melainkan bentuk pendampingan agar pengurus dan anak-anak panti mampu mengelola potensi mereka secara berkelanjutan,” ujarnya.
Ia menambahkan, fase realisasi praktik pemasaran digital dan penerapan model bisnis panti masih berada pada tahap awal. Karena itu, menurutnya pendampingan lanjutan sangat penting agar keterampilan yang diperoleh benar-benar diterapkan dan memberi manfaat nyata bagi kemandirian panti di era digital.(*)