Sumaterapost.co | Aceh – Pada Kegiatan Pekan Seni Islam yang di gelar Disbudpar Aceh bersana GAMS Aceh di Gedung Idi Sport Center (ISC) Aceh Timur selama dua hari, Sabtu-Minggu (21-22 Mei 2022), Pada Media ini, Direktur Lentera Meuriya Centre (LMC) Aceh, Dr. Firman Dandi, menyebutkan seraya memberikan apresiasi mengatakan, Pemuda merupakan kelompok masyarakat yang potensial membawa perubahan.
“Tiap perubahan dalam sejarah dipastikan hadir sosok pemuda Semangat dan idealismenya menjadi kekuatan penting untuk terlibat dalam setiap perubahan. Kombinasi antara semangat pembaharuan dan idealisme progresifnya mendorong para pemuda untuk menjadi agent of change,” kata Firman Dandi.
Tokoh Pemuda Aceh, yang juga Ketua Umum KONI Aceh Timur ini menambahkan, Kesadaran visioner pemuda tersebut telah menandai hadirnya Perubahan menurut hasrat dan keinginanya dengan berbagai program pengembangan kemajuan baik pendidkan, seni dan kebudayaan yang berorentasi ke Islaman.
Dengan mimpinya saat itu, para pemuda sudah memilih arah berdirinya kemajuan suatu Daerah, Mereka menjadi garda terdepan menjadi bumper di dalam menghalau pengaruh negatif para kaum muda yang sudah meresahkan.
Hari ini sejarah baru pengembangan seni keislaman di bumi Aceh, khususnya Aceh Timur sudah menampakan kiprahnya oleh pergerakan para pemuda melenial Aceh Timur di bawah lembaga GAMS Aceh bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh menggelar kegiatan pekan seni islami dengan tema “Anuek Nanggroe Pewareh Budaya”.
Tentu kami menaruh apresiasi,” ujar Firman Dandi.
Diberitan, Bupati Aceh Timur H.Hasballah Bin H. M. Thaib, melalui Aiyub, Asisten Keistimewaan Aceh, Ekonomi dan Pembangunan di gedung Idi sport center (ISC), membuka kegiatan pagelaran pekan seni Islam 2022.
Aiyub, dalam sambutannya mengatakan, dirinya merasa bersyukur dan berbangga hati, bahwa para pemuda khususnya di Aceh Timur memiliki motivasi untuk mewujudkan kegiatan ini apalagi menyiarkan syi’ar Islam.
Kegiatan ini, kata Aiyub SKM MSi,memberikan motivasi agar memiliki basis pendidikan agama, keimanan dan ketakwaan yang kuat, memupuk kreativitas, mendidik generasi muda untuk selalu inovatif dan kreatif serta implementasinya diterapkan dalam konteks pembinaan mental spiritual yang tangguh serta bertanggung jawab.
“Momen ini bisa menjadi wacana dalam mengembangkan keterampilan dan seni pendidikan agama islam sebagai syiar budaya islam yang tumbuh alami,” ujar Aiyub.
Riski maulizar selaku panitia mengatakan, diringa tidak bisa mengelak hadirnya budaya asing. Untuk itu, Kelestarian seni islami yang sesuai kepribadian umat islam, akan sangat mendukung membentengi masyarakat dari segala pengaruh yang kurang memperhatikan aspek moral.
Riski berharap,semoga Pekan Seni PAI ini jadi pemicu dan pemacu semakin bergairahnya generasi muda Islam dalam menegakkan syiar islam, dan membentengi umat dari berbagai pengaruh yang dapat merusak ketahanan mental dan moral, karena godaannya saat ini terbukti sangat kuat dan keras.
“Kami mengapresiasi kepada seluruh panitia yang terlibat terutama kepada disbudpar Aceh dan kepada organisasi gerakan anak muda sosial (GAMS) yang telah berusaha melaksanakan kegiatan pentas seni islami ini, apalagi kita di Aceh khususnya Aceh Timur di juluki serambi Mekah,” pungkas Riski.
Hal senada disampaikan Tengku Muhammad Yunus Anggota DPR Aceh atau yang sering di sapa Abon dari fraksi partai Aceh (PA) saat di wawancarai oleh media mengatakan,kegiatan ini patut kita apresiasi serta bangga.
“Hanya dengan dasar agama yang kuat, masyarakat akan terlindungi dari semua hal yang dapat mendatangkan kemudharatan dunia dan akhirat,” ungkapnya.
Untuk itu Abon berharap harus dapat berperan sebagai inovator dan dinamisator, baik terhadap pendidikan agama islam serta pembinaan kehidupan beragama maupun dalam konteks kegiatan lainnya dan berkaitan erat dengan penanaman pendidikan agama, akidah dan kecintaannya terhadap agama islam yang harus dijalankan secara total.
Abon juga berharap acara ini menjadi ajang untuk memperkuat kembali silaturahmi di antara umat islam.pungkasnya.
Di sisi lain Riski maulizar selaku direktur EO GAMS production kepada media juga menambahkan bahwa kegiatan yang sangat tepat di selenggarakan di Aceh Timur, yang mana Aceh Timur ini merupakan satu daerah yang mempunyai nilai-nilai budaya kultural islami yang masih sangat Kental.
Lanjutnya Riski, sehingga untuk merawat kebudayaan ini maka sebagai penyambung warisan leluhur kepada generasi penerus.
Kegiatan ini pun kita laksanakan selama dua hari yakni Sabtu (21/5/2022) dan serta penutupan, Minggu (22/5/2022), adapun tema yang kita usung dengan judul “anuek Nangroe peuwareh budaya” yang artinya, anak negeri pewaris budaya.
Adapun rangkaian kegiatan pentas seni islami yang di tampilkan,BUR’AM, Teater seni Rajut, Group nasyid Zikrul ma’iyah, As ziham dan group dikeu Nurul Huda dan group Seni Rapai Bandar Khalifah.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Kabid Bahasa dan seni Disbudpar aceh, ketua komisi 1 DPRA Tgk M. Yunus, Asisten II Aiyub, Ketua MAA Aceh Timur, Kadis pendidikan dan kebudayaan Aceh Timur, MPD Aceh Timur, para pegiat seni dan Para telent serta unsur perwakilan Forkopimda Aceh Timur serta tamu undangan lainnya.
(TB)




