Semarang, 7 Desember 2025 — Pameran lukisan bertajuk “Harmonics” resmi dibuka di Pringsewu Reto Gallery, kawasan Kota Lama Semarang, Minggu (07/12/2025). Empat perupa realis—Paminto, Giman, Tommy, dan Rerno—menyatukan karya-karya terbaru mereka dalam sebuah ruang pamer yang memancarkan resonansi warna, cahaya, serta kepekaan batin.
Mengusung gagasan “keindahan yang beresonansi”, pameran ini menampilkan lebih dari empat puluh karya beraliran realisme. Meski berangkat dari akar yang sama, keempat perupa menghadirkan pendekatan visual yang berbeda-beda, sehingga keseluruhan karya saling mengisi dan membentuk pengalaman ruang yang harmonis bagi pengunjung. Setiap lukisan menjadi percakapan sunyi tentang waktu, rasa, dan kesadaran yang tumbuh dari pengalaman sehari-hari.
Empat Perupa, Empat Suara Realisme
Giman Mastuwa, dikenal sebagai penjaga tradisi realisme Semarang, menghadirkan karya-karya yang kuat dalam pencahayaan dan ketekunan detail. Ia menyebut realisme sebagai “warisan yang menjaga manusia tetap peka pada hal-hal yang kerap luput di hari-hari biasa.” Goresan Giman mengajak pengunjung menemukan kembali kesederhanaan yang sarat makna.
Paminto menampilkan pendekatan yang lebih kontemplatif. Baginya, proses melukis adalah ruang hening tempat warna, kenangan, dan perasaan bertemu. Dalam Harmonics, karyanya menunjukkan realisme yang lembut dan hangat—menangkap momen-momen kecil yang tumbuh menjadi pengalaman estetik bernuansa mendalam.
Sebagai perupa senior, Tommy hadir dengan karya-karya berkarakter kuat yang mencerminkan disiplin panjangnya dalam dunia seni rupa. Potret dan objek yang ia tampilkan dibangun melalui kesunyian yang meditatif. “Kejujuran dalam melihat adalah fondasi dari setiap sapuan kuas,” ungkapnya.
Adapun Rerno, perupa multi-ekspresi, membawa sensibilitas berbeda. Selain melukis, ia aktif menulis, menari, dan bernyanyi—dan seluruh pengalaman itu mengalir ke dalam karya-karyanya. Realisme yang ia hadirkan berpadu dengan atmosfer puitis yang memperkaya pameran ini. “Saya ingin menghadirkan rasa yang tidak hanya dilihat, tapi dirasakan,” ujarnya.
Galeri Pringsewu Kota Lama Menyambut Harmoni
Pembukaan pameran berlangsung hangat dengan kehadiran komunitas seni, akademisi, pelajar seni rupa, serta pengunjung umum. Suasana heritage Kota Lama menambah kekuatan visual karya-karya yang dipajang, sekaligus memperkuat nuansa intim yang dihadirkan oleh tema Harmonics.
Direktur Utama Pringsewu Resto Grup, Totok Sutrisno, menyebut pameran ini sebagai dialog antargenerasi dalam tradisi realisme Semarang. “Empat seniman ini berbeda pendekatan, tetapi bertemu dalam ketulusan bekerja. Itulah yang membuat pameran ini hidup,” ujarnya.
Pameran “Harmonics” akan berlangsung hingga 26 Maret 2026 dan dapat dikunjungi setiap hari sesuai jam operasional galeri. Katalog pameran juga tersedia bagi pengunjung yang ingin mengenal lebih jauh gagasan dan proses kreatif para perupa.
Dengan perpaduan teknik, pengalaman, dan kejujuran visual empat perupa, Harmonics menjadi salah satu sajian seni yang memperkaya lanskap budaya Semarang di penghujung 2025. (Christian Saputro)




