Semarang – Suasana minggu pagi, 11 Desember 2022 di seputaran kawasan Jalan Kepodang, Kota Lama, Semarang begitu semarak. Semesta mendukung desember yang biasa berhujan cerah ceria.
Pada pagi itu dihelat kegiatan Festival Kreatif Inklusif yang digelar oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP dan PSA) berkolaborasi Pemerintah Kota Semarang dan UNESCO.
Komunitas Sahabat Difabel (KSD) — salah satu komunitas isabilitas yang terkenal kreatif di Kota Semarang —terlibat dalam helat akbar para insan kreatif ini. KSD unjuk kebolehan dengan menyuguhkan flashmob Joget Jingle Indonesia Inklusi dan Art Performances Inklusi.
Pagi makin indah , semarak dan ceria ketika gelaran flashmob Joget Jingle Indonesia digelar yang diikuti ratusan orang. Semua bergoyang setara tak ada sekat. Semua bahagia dalam atmosfer kasih.
Joget Jingle Indonesia Inklusi ini kini memang cukup dikenal. Joget Jingle Indonesia Inklusi yang cukup dikenal ini diinisiasi oleh Dodi Susetiadi yang merupakan mentor Public Speaking di oemah Difabel sebagai penulis lirik lagu.
Menurut Bang Odi begitu panggilan karib mentor humble ini kemudian membentuk tim kreatif bersama mentor Kelas Music dan Vocal Roemah Difabel, Butet Ruth Hana Manik sebagai pencipta lagu yang kemudian diaransir Arman .
Bang Odi memaparkan, proses produksinya dibawah naungan Raden Music and Management. Lalu melibatkan Dian Aurellia – mahasiswa Seni Tari Unnes sebagai koreografernya. “Proses penggarapan Joget Jingle Indonesia Inklusi ini berlangsung selama 1,5 bulan (Oktober-November 2021). Joget Jingle Indonesia Inklusi ini digagas untuk memeriahkan peringatan Hari Disabilitas Internasional tahun l2021 lalu,” imbuh Bang Odi.
Lebih lanjut, Bang Odi mengatakan, dalam pengerjaan dan penggarapannya, tim kreatif ini selalu berkonsultasi dan melibatkan teman- teman disabilitas dan aktivis disabilitas. Tim konsultan ini terdiri dari Noviana Dibyantari (Founder dan Inisiator KSD), Dimas Mahendra (Gerkatin Kota Semarang), Budi Wicaksono (Juru Bahasa Isyarat), Anna Okta (Disabilitas Cerebral Palsy) dan Hilal Huda (Disabilitas Fisik).
Kompetisi Joget Jingle Indonesia Inklusi
Pada tahun 2021 dalam rangka Hari Disabilitas Internasional 2022 digelar kompetisi Joget Jingle Indonesia Inklusi diadakan melalui kompetisi daring melalui media sosial yang diikuti 88 peserta dan kelompok inklusif yang mayoritas diikuti komunitas difabel di Pulau Jawa.
Pada tahun 2022 ini, Joget Jingle Indonesia Inklusi dikemas dengan konsep flashmob yang melibatkan 300 partisipan dari berbagai komunitas disabilitas dan sanggar seni di kota Semarang. Beberapa pihak yang terlibat dalam flashmob ini antara lain; Sanggar ABK Efata, Bina Bunda, Yayasan Difabel Hati Bapa, Klub Merby, Raden Management) dan pertukaran mahasiswa Kampus Merdeka UNNES dan UDINUS yang berasal dari Sabang sampai Merauke.
”Saya sebagai inisiator bangga dan bahagia melihat antusias masyarakat menyambut flashmob Joget Jingle Indonesia Inklusi ini,” ujar Bang Odi saat dikonfirmasi usai performance.
Sementara itu, founding KSD dan Roemah D Noviana Dibyantari, mengatakan, dirinya sangat senang apa yang dimpikan untuk menggelar flashmob Joget Jingle Indonesia Inklusi bisa terwujud. “Ini merupakan salah satu impian saya. Terima kasih kepada Bang Odi, Kak Butet, Bang Arman dan semua pendukung sehingga perfomane ini bisa terwujud,” ujar bunda Novi berbinar-binar usai Flashmod digelar.
Harapannya, Joget Jingle Indonesia Inklusi ini bisa menjadi media alternatif dalam mengkampanyekan Indonesia Inklusi dengan cara kekinian melalui gerak dan lagu yang mudah dinyanyikan dan diikuti gerakannya.
“Muaranya, tentu diharapkan semakin banyak pihak yang ikut menyebarluaskan Joget Jingle Indonesia Inklusi agar semakin menumbuhkan kesadaran bersama seluruh masyarakat untuk mewujudkan Indonesia Inklusi. Karena kebaikan itu tidak peranh berjalan sendirian,” ujar bunda Novi mengingatkan. (Christian Saputro)




