Semarang — Lebih dari sekadar jalan santai, Fun Walk Mulo Festival 2025 yang digelar ALSPERO Indonesia, Sabtu (13/12/2025), mendatang diharapkan bakal menjadi ajang rekreasi sehat yang merangkai nostalgia, kebersamaan, dan penghargaan terhadap sejarah panjang sekolah Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) di Semarang. Helat Akbar yang mengusung tema “Satu Langkah Seribu Cerita”, ini menargetkan lebih dari 600 peserta yang menempuh rute sepanjang 2 kilometer, lengkap dengan panggung seni, bazar UMKM, aktivitas komunitas, hingga pameran seni berbahan limbah daur ulang.
Diharapkan sejak pagi, halaman SMP Negeri 2 Semarang—gedung bersejarah yang dulu menjadi kompleks MULO—bakal dipadati peserta dengan aneka kostum tematik. Ada yang mengenakan sarung batik, ikat kepala khas Semarangan, hingga kreasi sarung modern. Dentuman kulintang dan atraksi barongsai mengiringi irama langkah mereka, membangun suasana kebudayaan yang hangat sekaligus meriah.
Rekreasi Sehat yang Mengajak Refleksi
Konseptor Fun Walk, M. Salafi Handoyo, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi penanda penutup rangkaian Mulo Festival 2025. “Festival ini menawarkan kemasan yang membuat konsep berat menjadi ringan dan intim. Mengajak hidup sehat, berempati terhadap inklusi, sekaligus memahami sejarah dan budaya tidak selalu mudah, terlebih bagi masyarakat urban. Kami mulai dengan langkah sederhana: mengurangi kendaraan pribadi menuju lokasi, sebagai bentuk kepedulian lingkungan,” ujarnya.
Setibanya di garis akhir, peserta bakal disuguhi sesi aerobik dengan gerakan unik serta nostalgia berkeliling ruang kelas, mengajak mereka mengingat kembali jejak masa sekolah sambil tetap bergerak aktif.
Napak Tilas 105 Tahun Jejak MULO
Di balik suasana meriah, festival ini memuat makna sejarah mendalam. Tahun 2025 menjadi momentum perayaan 105 Tahun MULO, lembaga pendidikan legendaris dari era Hindia Belanda. Menurut catatan sejarah menunjukkan, MULO berdiri pada dekade 1920-an sebelum berubah menjadi Daiichi Chugakko pada masa pendudukan Jepang tahun 1942. Setelah kemerdekaan, sekolah ini dikenal sebagai SMP I Pandean Lamper, dan akhirnya pada 23 Juli 1951 ditetapkan sebagai SMP Negeri 2 Semarang.
“MULO Festival adalah wujud kebersamaan dan kolaborasi,” ungkap Setyo Maharso, Ketua Umum ALSPERO Indonesia. Ia menekankan pentingnya rekreasi ramah sekolah dan upaya membangun kesadaran ekologi berkelanjutan, sejarah, budaya, dan gaya hidup sehat.
Sementara itu, Sekretaris Umum ALSPERO Indonesia, Koeshartanto, menambahkan bahwa festival ini dirancang sebagai perayaan edukatif untuk menjaga SMP Negeri 2 sebagai aset heritage yang patut dirawat bersama.
Alumni Bergerak untuk Regenerasi dan Pendidikan
Festival ini diharapkan juga menjadi ruang bertemunya lintas generasi alumni. Wiwit Setyowati, S.T., M.Sc., salah satu alumni, menilai kehadiran ALSPERO Indonesia membuka peluang transfer ilmu dan pengalaman bagi siswa. “Program Alumni Mengajar bisa menjadi jembatan regenerasi berkelanjutan. Siswa jadi punya gambaran tentang proses yang harus ditempuh untuk meraih masa depan,” katanya.
Menurutnya, kebanggaan menjadi bagian dari SMP Negeri 2 Semarang bukan hanya soal prestasi akademik, tetapi juga kesadaran bahwa sekolah ini mencatat jejak sejarah dunia. Organisasi alumni pun menjadi bentuk penghormatan dan dedikasi yang terus dipupuk lintas angkatan.
Ketua Mulo Festival, H. Budiharto, S.T., M.M., berharap festival ini menjadi prasarana edukasi yang mampu mendukung perkembangan kualitas sosial, budaya, olahraga, dan gaya hidup sehat. “Festival ini ber-value green energy, menjadi simbol semangat hidup sehat dan kepedulian pada pelestarian budaya,” ujarnya.
Rangkaian Kegiatan Sebelumnya
Kegiatan Fun Walk ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan Mulo Festival sepanjang 2025. Di antaranya kegiatan Ramadan berupa santunan bagi 100 pelajar yatim piatu, pembagian 100 paket sembako untuk pengemudi ojek daring, donor darah yang diikuti 200 pendonor di Balai Kota Semarang, turnamen sepak bola Alspero Indonesia Cup #2 dengan 38 klub peserta, serta penanaman pohon dan pelepasan benih ikan di Muladi Dome UNDIP.
Merawat Jejak, Membangun Masa Depan
Dengan sinergi antara alumni, panitia, dan ALSPERO Indonesia, Mulo Festival telah berkembang menjadi agenda dua tahunan yang berdampak sosial dan budaya. Selain mempererat jejaring alumni, festival ini menumbuhkan kebanggaan identitas Semarang, memajukan UMKM lokal, dan memperkuat kepedulian lingkungan.
Lewat langkah-langkah kecil yang penuh cerita, Fun Walk Mulo Festival 2025 diharapkan kembali mengingatkan bahwa sejarah tidak hanya untuk dikenang, tetapi juga dirayakan dan diteruskan oleh generasi yang hidup hari ini. (Christian Saputro/ril)




