Sumaterapost.co | Tanggamus – Gerak cepat dilakukan Anggota DPRD Kabupaten Tanggamus Fraksi Gerindra, H. Tahang, S.Kom., M.T.I, bersama Lurah Pasar Madang, Mega Sari, S.E, serta jajaran BPBD dan Dinas Perikanan Kabupaten Tanggamus, meninjau langsung lokasi terdampak banjir rob di Lingkungan Kapuran, Kelurahan Pasar Madang, Kecamatan Kota Agung, Sabtu (8/11/2025).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Petugas Syahbandar Perikanan Benny Ciptawan, Penyuluh Perikanan Muhamad Ridwan, serta unsur Destana (Desa Tanggap Bencana) Kelurahan Pasar Madang, yang selalu sigap dan hadir di tengah masyarakat setiap terjadi bencana, sesuai dengan semangat namanya — Desa Tanggap Bencana.
Kunjungan ini menjadi langkah cepat lintas sektor dalam memastikan kondisi masyarakat pesisir pascabencana, sekaligus meninjau langsung kerusakan rumah dan sarana nelayan akibat terjangan gelombang pasang pada Jumat malam 7/11/2025.
Dalam kesempatan itu, H. Tahang menyampaikan bahwa kehadiran dirinya bersama tim merupakan bentuk nyata kepedulian dan tanggung jawab sosial terhadap warga pesisir.
“Hari ini kami bersama BPBD, Lurah Pasar Madang, dan Dinas Perikanan meninjau langsung rumah-rumah warga yang terkena terjangan ombak besar di RT 14 dan 16 Kapuran. Ada sekitar enam rumah yang rusak berat akibat banjir rob,” ujar H. Tahang
Ia menegaskan, koordinasi lintas instansi harus terus dilakukan agar warga segera mendapat bantuan dan perbaikan sarana penahan gelombang.
“Langkah kami saat ini mendata warga terdampak, bekerja sama dengan BPBD dan Dinas Perikanan untuk membantu proses pengungsian, sambil mempercepat perbaikan tanggul di tepi pantai,” tambahnya.
Sementara itu, Lurah Pasar Madang, Mega Sari, S.E, menyampaikan bahwa pihak kelurahan telah bergerak bersama masyarakat dan relawan membantu evakuasi serta penanganan awal di lapangan.
“Kami bersama BPBD dan Dinas Perikanan Kabupaten Tanggamus akan mengajukan proposal resmi ke BPBD dan Dinas PU agar pembangunan tanggul pemecah ombak bisa segera direalisasikan. Ini langkah penting agar masyarakat nelayan tidak lagi dilanda kekhawatiran setiap kali pasang laut terjadi,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Benny Ciptawan, selaku Petugas Syahbandar Perikanan yang mewakili Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tanggamus, Darma Setiawan, S.Kom., M.M, menegaskan komitmen Dinas Perikanan untuk terus hadir mendampingi masyarakat nelayan.
“Atas arahan Bapak Kadis Perikanan, kami turun langsung untuk melihat kondisi nelayan dan warga pesisir. Dinas Perikanan akan terus bersinergi dengan BPBD dan pemerintah kelurahan dalam upaya pemulihan pascabencana serta perlindungan fasilitas nelayan. Kami juga mendata sarana tangkap dan perahu warga yang terdampak,” ujar Benny Ciptawan.
Sementara itu, Muhamad Ridwan, selaku Penyuluh Perikanan yang juga mewakili Dinas Perikanan Kabupaten Tanggamus, menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan pendampingan teknis terhadap kelompok nelayan yang terdampak agar aktivitas perikanan tetap bisa berjalan pascabencana.
“Kami dari penyuluh perikanan siap mendampingi para nelayan terdampak, terutama dalam hal pemulihan sarana tangkap, perahu, dan alat produksi. Selain itu, kami juga akan memberikan sosialisasi mitigasi bencana laut agar masyarakat lebih siap menghadapi potensi pasang tinggi di kemudian hari,” jelas Muhamad Ridwan.
Berdasarkan data sementara, banjir rob yang terjadi pada Jumat 7/11/2025 sekitar pukul 19.00 WIB disebabkan oleh gelombang tinggi dan pasang air laut. Akibatnya, 6 rumah mengalami rusak berat, 13 rumah rusak ringan, dan sekitar 115 rumah terdampak, dengan 115 jiwa mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
Hingga Sabtu 8/11/2025 siang, air laut mulai surut, namun sebagian warga masih bertahan di tempat pengungsian sambil membersihkan rumah dan memperbaiki kerusakan akibat terjangan ombak.
Peran aktif Destana Kelurahan Pasar Madang dalam membantu proses evakuasi, pendataan, dan distribusi bantuan menjadi bukti nyata semangat gotong royong dan kesiapsiagaan masyarakat. Mereka membuktikan bahwa Desa Tanggap Bencana bukan sekadar nama, tetapi wujud nyata kepedulian dan kesiapan warga menghadapi setiap kondisi darurat.
Peristiwa banjir rob kali ini menjadi pengingat penting bahwa penanganan kawasan pesisir memerlukan langkah cepat dan sinergi lintas sektor. Kolaborasi antara pemerintah daerah, instansi teknis, DPRD, dan masyarakat pesisir menjadi kunci agar bencana serupa tak lagi menimbulkan kerugian besar di masa mendatang.
Dengan gerak cepat dan kebersamaan yang ditunjukkan hari ini, harapan besar tumbuh di hati warga Kapuran—bahwa kepedulian pemerintah bukan sekadar janji, melainkan hadir nyata di tengah masyarakat yang sedang berjuang bangkit dari dampak bencana.
(Herwansyah/Tim)




